BerandaCovid-19Meski PPKM, Pemerintah Perkirakan...

Meski PPKM, Pemerintah Perkirakan Kasus Covid-19 Tetap Naik

Terbaru

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Sabtu (3/7), mengatakan dua minggu ke depan menjadi sangat krusial dalam melihat keberhasilan upaya pemerintah terkait pengendalian virus corona. Infeksi COVID-19 diperkirakan dapat terus meningkat di Tanah Air hingga pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai 3 Juli 2021.

Saat memerangi salah satu wabah virus terburuk di Asia itu, pemerintah melaporkan terjadinya 27.913 infeksi baru dalam dua minggu terakhir.

“Sepuluh hari ke depan menurut hemat saya, mungkin dua minggu akan bisa naik. Karena masa inkubasi dari varian ini terus jalan. Ini masa kritis dua minggu ini,” kata Luhut Pandjaitan.

IMG 20210704 150446

PPKM Darurat, seperti pemeriksaan perjalanan yang lebih ketat, larangan makan di restoran dan olahraga luar ruangan dan penutupan tempat kerja non-esensial, berlaku hingga 20 Juli. Namun kebijakan itu dapat diperpanjang jika diperlukan untuk mendorong kasus COVID-19 harian di Tanah Air turun di bawah angka 10.000.

Untuk membuat masyarakat tinggal di rumah, polisi membuat penghalang jalan dan membuka lebih dari 400 pos pemeriksaan di seluruh Jawa dan Bali. Polisi menurunkan lebih dari 21.000 petugas untuk membantu tes COVID secara acak.

Lalu lintas di Ibu Kota Jakarta jauh lebih sepi dari biasanya. Moda transportasi kereta api dan bus terlihat hampir kosong, tetapi beberapa orang masih terlihat menggunakan trotoar untuk jogging dan bersepeda, meskipun jalan utama ditutup.

IMG 20210704 150433

Di Pasar Seni Ubud Bali, pramuniaga Ketut Suwarni menyayangkan pembatasan dan penundaan pembukaan kembali pulau tersebut untuk wisatawan mancanegara, yang telah direncanakan untuk bulan ini.

“Kami sudah tutup selama 15 bulan dan telah melakukan persiapan, tetapi tiba-tiba ada pembatasan ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia memperkirakan penjualan, yang meningkat setelah turis domestik kembali, turun lagi. “Kami bingung sekarang.”

Varian Delta yang sangat menular, pertama kali diidentifikasi di India di mana ia menyebabkan lonjakan infeksi, menyebar di Indonesia dan mendorong rumah sakit di seluruh Jawa dalam keadaan kritis.

Dalam sebuah pernyataan, inisiatif data independen Lapor-COVID-19 mengatakan sistem medis di Tanah Air telah “kolaps” setelah menemukan setidaknya 265 kematian yang terjadi di luar rumah sakit, pada saat orang mengisolasi diri di rumah atau mengantre untuk masuk RS.

IMG 20210704 150424

Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, membantah bahwa fasilitas medis nasional; telah kolaps, tetapi ia tidak mengomentari kematian tanpa perawatan medis.

Dengan fasilitas medis yang hampir mencapai kapasitas maksimal, permintaan oksigen dan obat-obatan melonjak karena banyak orang mengisolasi diri di rumah. Akibatnya harga di apotek dan penjualan daring ikut meroket.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah membatasi harga obat-obatan seperti Favipiravir, Remdesivir dan Ivermectin.

Reuters mengutip Antara melaporkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengubah beberapa ruang kantor menjadi pusat isolasi darurat, untuk memastikan lebih banyak tempat tidur untuk pasien.

Pihak berwenang juga berusaha mempercepat upaya vaksinasi di daerah-daerah yang paling parah dilanda virus corona. Kampanye vaksinasi hanya mencakup 7,7% dari 181,5 juta orang yang ditargetkan pemerintah pada tahun ini.

Sumber : https://www.voaindonesia.com/

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka