BerandaHabar Banjar380 Tenaga Pendidik Keagamaan...

380 Tenaga Pendidik Keagamaan Terima Insentif Dari Bupati Banjar

Terbaru

Pemerintah Kabupaten Banjar beri dukungan dan apresiasi para guru agama, penyuluh Agama Islam Non PNS dan guru ngaji dengan memberikan insentif 250 ribu rupiah dengan total penerima sebanyak 380 orang.

Penyerahan dana insentif secara simbolis ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar HM Hilman dan diserahkan Bupati Banjar kepada 25 perwakilan guru agama, guru ngaji dan penyuluh agama islam Non PNS di Mahligai Sultan Adam Martapura, Kamis (16/7/2020).

Menurut Bupati Banjar yang akrab disapa Guru Khalil, ini sebagai bentuk kepedulian Pemkab Banjar untuk mereka yang memiliki peranan penting dalam memajukan pendidikan agama islam di Kabupaten Banjar.

IMG 20200716 WA0000

Bupati Banjar H Khalilurrahman juga mengatakan, keberadaan guru agama, guru mengaji dan penyuluh agama non PNS sangat penting dalam memajukan Pendidikan agama islam di Kabupaten Banjar.

“Jalannya program keagamaan saat ini sangat terbantu oleh peran mereka. Karena itu saya ucapkan terima kasih pada seluruh guru agama, guru mengaji dan penyuluh agama non PNS yang selama ini telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin untuk kemajuan Pendidikan agama,” ucapnya.

IMG 20200716 WA0003

Akibat pandemi Covid-19 yang melanda Kabupaten Banjar, seluruh sendi kehidupan ikut terdampak, tak terkecuali para guru agama, guru mengaji dan penyuluh agama non PNS yang tak bisa beraktivitas seperti biasa.

“Sehingga pandemi ini berdampak pada perekonomian mereka. Karena itu sebagai wujud kepedulian kita, Kabupaten Banjar memberikan bantuan insentif pada para guru agama, guru mengaji dan penyuluh agama non PNS menggunakan APBD dari Belanja Tak Terduga Penanganan Bencana Non Alam Covid-19,” bebernya.

Sementara itu Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Banjar, H. Ahmad Syarwani mengungkapkan pihaknya yang berinisiatif untuk mengusahakan agar guru agama, guru mengaji dan penyuluh agama non PNS juga mendapatkan bantuan.

“Awalnya kita mengajukan sekitar 500 nama, tapi setelah diseleksi berdasarkan KTP dan apakah telah menerima bantuan lain di dapat 380 orang nama.  Mereka ini juga terdampak sehingga tak bisa melakukan kegiatan seperti majelis taklim, ceramah dan khatib jumat, sehingga hal ini kami sampaikan ke pemerintah daerah,” ungkapnya.

Syarwani berharap agar bantuan seperti ini bisa terus berlanjut, karena guru agama, guru mengaji dan penyuluh agama non PNS saat ini menjadi garda terdepan untuk menyampaikan masalah keagamaan dan hal-hal yang berhubungan dengan Covid-19 pada masyarakat.

“Bantuan ini luar biasa dalam menunjang kegiatan keagamaan, apalagi sekarang beberapa kegiatan keagamaan sudah bisa dilaksanakan asal menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka