BerandaHabar BanjarGunakan Alat PCR RS.Ratu...

Gunakan Alat PCR RS.Ratu Zalecha, Pemkab Banjar Optimalkan Tracking Dan Tracing

Terbaru

Seiring dengan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah berakhir di Kabupaten Banjar dan tengah berada di masa transisi menuju era ‘New Normal’ atau kenormalan baru, Pemerintah Kabupaten Banjar masih tengah gencar dalam Pencegahan dan Penanganan Covid-19.

Pemerintah Kabupaten Banjar dalam Penanganan Covid-19 sendiri tengah gencar melaksanakan tracking dan tracing kasus Covid-19, selain itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar bersama dengan 24 Kepala UPT Puskesmas se-Kabupaten Banjar tengah mengikuti arahan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP), HM. Hilman saat melaksanakan video teleconference bersama Jurnalis Banjar pada Jumat (12/6/2020) siang.

“Sekarang Kadinkes dan seluruh Kepala UPT Puskesmas di Kabupaten Banjar sedang mengikuti pengarahan dari Pemprov Kalsel mengenai tracking dan tracing kasus Covid-19 di Kabupaten Banjar sebagai upaya untuk memenuhi harapan 3T,” katanya.

Untuk keperluan tracking dan tracing kasus Covid-19 di Kabupaten Banjar, Pemprov Kalsel juga akan memfasilitasi pengadaan alat rapid test.

“Seiring dengan kedatangan Menko PMK, Menkes dan Kepala BNPB ke Kalsel beberapa waktu yang lalu, upaya tracking dan tracing harus kita tingkatkan dengan screening awal dengan rapid test dan kemudian swab test bagi yang reaktif. Sehingga kita berharap bisa mengetahui sejauh mana sebaran Covid-19 di daerah kita,” sebutnya.

Hilman menambahkan kendala dalam tracking dan tracing selama ini adalah hasil swab test yang keluar dalam waktu yang cukup lama sehingga pemerintah pusat memberikan tambahan 2 unit alat PCR lagi.

“Di RSUD Ratu Zalecha sendiri kita punya alat juga yang mampu mendeteksi virus Corona dengan kapasitas 20 sampel dalam proses 3 jam. Jadi sehari kalau kita optimalkan selama 18 jam bisa mengecek sampai 120 sampel. Tinggal pemerintah pusat memfasilitasi pengadaan reagen untuk alat tersebut,” ungkapnya.

Ia berharap dengan penambahan alat PCR dan penggunaan alat serupa di rumah sakit bisa mempercepat keluarnya hasil swab dari sebelumnya.

“Akibat lama seperti sekarang banyak pasien isolasi yang mulai bosan karena ketidakpastian waktu kapan hasil keluar. Bagi yang meninggal pun kita tak tahu apakah positif atau tidak, sehingga bisa saja kurang tepat pelaksanaan pemulasaraan jenazah yang dilakukan,” pungkas Hilman.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka