Masalah Gas Elpiji 3 kg seakan tak pernah ada habisnya bagi masyarakat, termasuk di kota Martapura Kabupaten Banjar.
Seperti saat ini yang tak hanya sulit untuk didapatkan, namun harga Gas Melon tersebut juga melambung tinggi di tingkat pengecer.
“Sudah beberapa minggu ini kembali susah mencarinya, sampai keliling baru dapat, itupun harganya antara Rp 35 ribu sampai Rp 38 ribu,” ujar seorang pelaku usaha mikro, Acil Enor di Jl Pangeran Hidayatullah, Kamis (15/10/2020).
Lanjutnya, meski kerap ada operasi pasar gas elpiji 3kg yang diadakan Pemerintah sesuai harga yakni Rp 17,500, namun hal itu tak dapat menekan harga yang ada di eceran.
“”Kalau beli di eceran ini kita mengerti tidak sesuai dengan harga operasi pasar, namun jangan juga sampai semahal ini. Dua Kali lipat bahkan lebih,”ungkap Acil Enor.
Sementara, seorang warga Hamidi mengaku, akibat kelangkaan dan tingginya harga gas elpiji 3 kg tersebut, dirinya dan keluarga terpaksa meminimalisir penggunaan gas dirumahnya, dengan menggunakan kayu bakar.
“Terakhir beli gas 3 kg harganya Rp40 ribu, jadi itu hanya untuk memasak yang sebentar saja, kalau masak yang lama seperti air minum terpaksa memakai kayu bakar,”ucapnya.
Seorang pemilik kios yang juga berjualan gas elpiji eceran, Rizky mengaku harga gas 3 kg yang dijualnya saat ini seharga Rp 36 ribu.
“Tetapi saya menarik untung cuma Rp 2 ribu, sebab saya juga beli dari sesama pengecer. Modal saya Rp 34 ribu per tabung,”pungkasnya.
