BerandaHabar Banjar'Klepon Tidak Islami'? Ainuddin...

‘Klepon Tidak Islami’? Ainuddin : Tidak Bisa Makanan Divonis Tidak Islami Kecuali Memang Dilarang Agama

Terbaru

Baru-baru ini jagat dunia maya dihebohkan dengan sebuah postingan yang mengatakan bahwa kue klepon tidak islami, akibatnya kata Klepon sempat merajai trending Twitter di Tanah Air, bahkan disebut-sebut berkaitan dengan Perayaan Natal.

Kue bundar berwarna hijau yang terbuat dari tepung beras ketan berbalut kelapa parut ini pun ramai diperbincangkan, usai postingan akun media sosial yang mengatakan ‘Kue klepon tidak islami. yuk tinggalkan jajanan yang tidak islami dengan cara membeli jajanan islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami, Abu Ikhwan Aziz.’

Kue Klepon sendiri di Kota Martapura, Kabupaten Banjar telah menjadi panganan ringan bagi masyarakat lokal, bahkan masyarakat luar daerah yang sekedar berkunjung ke Kota yang berjuluk Serambi Mekkah ini, khususnya Klepon buntut.

Biasanya di Martapura, kue berisi gula merah ini dijual dalam kemasan kotak kertas, dengan harga sekitar 5000 rupiah bisa mendapatkan 2 kotak berisi panganan lezat ini.

WhatsApp Image 2020 07 29 at 16.06.08 1024x576 1

Siti (30) salah satu penjual kue Klepon mengaku mengetahui perihal postingan Klepon tidak islami tersebut, ia memilih tidak menanggapinya terlalu serius.

“Bagi saya sih itu cuma kerjaan orang iseng aja. Tapi kalau benar, itu memang cara berdagang yang tidak baik, karena seperti menjatuhkan produk lain dengan membawa agama,” katanya.

Siti sendiri mengungkapkan tidak terlalu paham kenapa Klepon dianggap tidak islami, padahal bahan bakunya halal dan aman di konsumsi.

WhatsApp Image 2020 07 29 at 16.06.07 1024x576 1

Kue panganan berwarna hijau ini lanjut Siti dibuat dari bahan-bahan yaitu tepung beras ketan, pewarna hijau pandan, gula merah dan parutan kelapa.

“Saya kurang tahu banyak, yang pasti untuk parutan kepala di kukus, sementara untuk adonan tepung ketan diwarnai dulu, baru diisi gula merah dan direbus sampai timbul, baru diberikan parutan kelapa,” katanya.

Salah satu penikmat klepon, Ainuddin mengatakan tidak bisa suatu makanan dinamakan islami kecuali dilarang dalam Islam seperti Babi dan Anjing.

WhatsApp Image 2020 07 29 at 07.42.18

“Jadi apa ciri tidak islami dan tandanya, seperti Klepon tadi darimana segi tidak islaminya? Padahal bahan Klepon dari tepung beras ketan, gula merah dan parutan kelapa,” terangnya.

Dikaitkannya kue tradisional ini dengan perayaan Natal, tepatnya dikatakan mirip pohon natal yang berwarna hijau dibalut salju pun dianggap tak beralasan oleh warga Sekumpul ini.

“Kalau dikaitkan dengan pohon natal, sebenarnya di negara yang mengalami musim salju saat merayakan natal, hanya pohon Cemara yang masih tumbuh dan daunnya hijau. Karena itu digunakan menjadi perlengkapan untuk perayaan natal, kalau disana tumbuh pohon Belinju, bisa jadi itu yang digunakan,” sebut Ainuddin.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka