Pelaksanaan Pemotongan Hewan Kurban pada Hari Raya Idul Adha 1441H yang juga bertepatan dengan mewabahnya pandemi Covid-19, membuat Panitia Kurban melaksanakannya dengan menyesuaikan protokol kesehatan.
yang tampak di Pemotongan Hewan Kurban di Yayasan Bina Insantama dan Cahaya Arrahman, panitia kurban yang berlokasi di Kelurahan Guntung Payung Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru ini, mewajibkan pelaksana pemotongan dan pembagian hewan kurban untuk tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19.
“Untuk hal itu kami telah mempersiapkannya, seperti menyediakan tempat cuci tangan pengukur suhu badan, kami juga sediakan maskerdan sarung tangan. Semuanya sudah kami sesuaikan dengan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah,”ucap Ketua Yayasan, Mawardi, Sabtu (01/08/2020).
Ketua Yayasan Bina Insantama dan Cahaya Arrahman ini juga mengatakan, dalam pelaksanaan pemotongan hewan kurban tahun ini, pihaknya lebih ketat dan mematangkan persiapan jauh hari sebelumnya, meski jumlah anggota kepanitian pemotongan hewan kurban ini dibatasi.
“Jumlah Panitia yang kami bentuk jauh lebih sedikit, Santri yang biasanya juga diikut sertakan untuk tahun ini mau tidak mau tidak dilibatkan, karena santri masih belajar dari rumah,”ujarnya.
Sementara, Ketua Pelaksana Kurban di Yayasan ini, Muhammad Sanjaya juga membeberkan, selain jumlah anggota kepanitian yang dibatasi, Hewan yang dikurbankan pun tidak sebanyak tahun sebelumnya.
“Memang dalam penyumbang hewan korban kami juga batasi karena ada beberap faktor yang harus kami pertimangkan. Selain panitia kami hanya sedikit,pengurangan jumlah hewan kurban untuk mencegah banyaknya kerumunan warga saat pembagian kurban,”ungkapnya.
Hewan yang dipotong dalam pelaksanaan hari raya kurban di Yayasan Bina Insantama dan Cahaya Arrahman ini, ada sebanyak lima ekor sapi yang berasal dari sumbangan pengurus/guru yayasan dan orang tua santri.
“Pembagian daging hewan korban ini akan kami bagikan di sekitar wilayah kelurahan Guntung payung dan sejumlah warga yang kami undang dalam pemotongan hewan kurban ini,” terang Muhammad Sanjaya.
