BerandaHabar Provinsi KalselHabar BanjarSampah Bernilai Ekonomi?, Buruan...

Sampah Bernilai Ekonomi?, Buruan Jadi Nasabah Bank Sampah Sekumpul

Terbaru

Berbagai upaya dilakukan Bank Sampah Sekumpul Martapura untuk mensosialisasikan keberadaannya di tengah masyarakat. 

Hal ini diungkapkan Direktur Bank Sampah Sekumpul Dewi Heldayaty saat talkshow di Radio Suara Banjar pada Rabu (04/08/2021) Pagi.

Dewi mengatakan, meski keberadaan Bank Sampah Sekumpul saat ini sudah berjalan 10 tahun, namun diakuinya tidak semua masyarakat mengetahui keberadaan dan fungsi dari Bank Sampah Sekumpul.

Saat ini pihaknya terus melakukan upaya sosialisasi guna memperkenalkan Bank Sampah Sekumpul melalui berbagai metode termasuk door to door.

”Bank Sampah adalah kegiatan bersifat kolektif dan juga masyarakat yang bertindak selaku nasabah, sama halnya dengan Bank Finansial, namun sesuai namanya Bank Sampah, sudah jelas yang ditransaksikan dan ditabung adalah sampah, disini sampah bisa menjadi nilai ekonomi bagi masyarakat itu sendiri, tolak ukur suatu Bank Sampah itu maju dilihat dari semakin banyak masyarakat yang mengantarkan sampah pilahan ke Bank Sampah,” jelas Dewi.

IMG 20210804 WA0010 1024x576 1

“Diakui banyak masyarakat yang belum mengerti cara mengenal sampah pilihan tadi, karena seperti kita ketahui bersama sampah dikategorikan menjadi sampah organik dan non organik, kemudian terkait sampah yang bisa disetorkan ke Bank Sampah Sekumpul meliputi 26 item diantaranya, aluminium, botol kaca bekas sirup, besi, rak telur bekas, kardus, koran bekas, kertas duplex, buku tulis yang sudah tak terpakai dan yang diviralkan minyak jelantah, kalo dalam bahasa Banjar minyak kulanjar,” ungkap Dewi.

Dewi juga menambahkan jika siapa saja bisa menjadi nasabah Bank Sampah Sekumpul Martapura, tak harus warga Sekumpul dan saat ini juga ada nasabah dari Kota Banjarbaru.

Kemudian nasabah itu sendiri dari hasil pemilahan sampah tadi akan dinilai menjadi saldo, juga bisa ditukarkan menjadi token listrik.

Selain Bank Sampah, juga lahir inovasi “Kedai the Langkar Manis” yang menyasar ke kalangan milenial agar mengetahui fungsi dan keberadaan Bank Sampah Sekumpul, ide ini tercetus agar masyarakat khususnya kaum muda peduli dan mengetahui kegunaan sampah, karena anak muda tolak ukur bagaimana generasi kedepannya, melalui kedai ini tidak hanya menjadi sarana makan minum tapi juga menjadi sarana edukasi mengenai Bank Sampah Sekumpul.

Saat ini dikatakan Dewi ada kurang lebih 600 nasabah yang aktif dari total 1000 lebih nasabah Bank Sampah Sekumpul, kemudian saldo terbanyak yang dimiliki nasabah ada yang sudah mempunyai saldo Rp 500.000. Dewi juga mengungkapkan kerjasama dengan pihak ketiga juga terlaksana dengan baik salah satunya dukungan dari PT. PLN, yang mendukung salah satu program Bank Sampah Sekumpul budidaya cacing tanah dalam tujuan percepatan penguraian sampah.

”Bagi masyarakat agar lebih bisa memanfaatkan sampah menjadi nilai ekonomis, mari dari sekarang kita bersama lebih peduli dengan kebersihan lingkungan disekitar kita” ajak Dewi mengakhiri sesi talkshow.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka