BerandaHabar BanjarSungai Riam Kiwa –...

Sungai Riam Kiwa – Martapura Meluap, Siring Desa Tenggelam

Terbaru

Aliran Sungai Riam Kiwa – Sungai Martapura kembali meluap akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari belakangan.

Akibatnya luapan sungai ini, siring yang berada di Desa Jati Baru, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar amblas dan luapan air kembali merendam beberapa rumah warga.

Tak hanya merusak siring, salah satu bagian Jalan Astambul Lama sepanjang kurang lebih 50 meter yang sebelumnya juga amblas kini tak bisa dilewati kendaraan roda empat.

Dani (42), warga Desa Jati Baru, Kamis (6/2) mengungkapkan rumahnya menjadi yang paling terdampak akibat luapan sungai ini.

IMG 20200206 WA0005

“Ada 5 rumah di sekitar sini yang terkena luapan air sungai, termasuk rumah saya. Luapan air ini sudah yang ketiga kalinya terjadi,” ujarnya.

Untuk membelokkan luapan air yang cukup deras agar tak masuk ke rumahnya, terpaksa Dani membangun barikade air seadanya dari kayu.

“Sebelum di pasang barikade, air masuk ke rumah. Untung semua peralatan listrik berada ditempat yang tinggi dan aman. Barikade air di depan rumah ini saya bikin sendiri,” tambahnya.

Beberapa waktu sebelumnya lanjut Dani, ada anggota Brimob yang datang dan memberikan saran membuat barikade dari kantong pasir.

IMG 20200206 WA0004

“Tapi bagaimana mungkin saya bikin, pasirnya saja tak punya. Jadi bikin seadanya saja dari kayu,” ucapnya.

Dani menceritakan sejak Jalan Astambul Lama ini ditinggikan, banjir yang terjadi sejak ia kecil tak pernah terjadi lagi.

“Tapi jalan di depan rumah kami ini sempat longsor. Lalu diperbaiki dengan membangun siring dan sudah selesai beberapa bulan yang lalu. Tapi jalan tidak dibuat tinggi seperti dulu dan akibatnya air meluap dan masuk ke dalam rumah,” jelasnya.

Dani berharap pemerintah dapat meninggikan kembali jalan yang berada di depan rumahnya ini seperti sebelum longsor agar air sungai tak meluap masuk ke rumahnya.

Untuk sementara waktu ini, ia meminta agar dibuatkan barikade dari kantong pasir oleh pihak terkait, agar air tak kembali masuk ke rumahnya.

“Takutnya kalau hujan lagi air bisa lebih tinggi dari ini. Jadi sementara kami minta bantuan untuk dibuatkan barikade sementara dari kantong pasir supaya air tak masuk ke dalam rumah,” harap Dani.

IMG 20200206 WA0009

Tak bisa dilewatinya beberapa bagian Jalan Astambul Lama ini juga merugikan warga Desa Jati Baru pengguna kendaraan roda empat.

Salah satunya adalah Bahrani (37) supir angkot yang biasa melewati Jalan Astambul Lama ini mengungkapkan ia dan warga lain tak bisa melewati jalan tersebut.

“Terpaksa harus memutar lewat jalan Pasar Jati, cukup jauh dibandingkan jalan yang terendam ini. Jelas kami terganggu, karena sebelum di rehab, saat air meluap masih bisa dilewati,” ungkapnya.

Biasanya setiap pagi ia melewati jalan tersebut menuju Pasar Astambul untuk mengambil barang dan tak terlalu jauh.

“Sekarang harus memutar dulu lewat Pasar Jati, baru masuk ke Pasar Astambul untuk mengambil barang,” jelasnya.

Bahrani berharap jalan tersebut diperbaiki dengan dibuat jalan layang seperti di Jalan Martapura Lama.

“Kalau seperti sekarang kira-kira tak memungkinkan lagi, siringnya kelebaran dan tak rapat dengan jalan seperti dulu, karena itu saat air meluap jadi kolam renang dadakan. Jalan di sana sudah sering diuruk, tapi amblas terus, karena itu kami harap dibikin jalan layang saja disana,” kata Bahrani.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka