Angka Persalinan Di RSDI Banjarbaru Selama Pandemi Covid-19

Terbaru

Angka persalinan selama masa pandemi pada tahun 2020 tadi, disebutkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengalami kenaikan hingga 10%.

Kenaikan dengan kisaran 400-500 persalinan tersebut menambah angka kelahiran bayi yang biasanya terdapat 4-5 juta dalam setahun.

Penyebab kenaikan angka persalinan ini disinyalir akibat putusnya penggunaan alat kontrasepsi, karena banyaknya masyarakat yang enggan dan takut pergi ke fasilitas kesehatan untuk memasang aseptor. 

Akan tetapi, peningkatan angka persalinan untuk tingkat nasional tersebut tidak serta merta turut naik di setiap daerah. Data di Rumah Sakit Daerah Idaman(RSDI) Kota Banjarbaru terlebih di periode bulan Mei-Agustus 2020 justru mengalami penurunan.

Pada Januari hingga April 2020 rata-rata persalinan ada di angka 80-100 kelahiran, sementara bulan berikutnya yakni Mei 89 kelahiran, Juni 49, Juli 45 dan Agustus 27.Sedangkan September hingga Desember relatif turun-naik.

Memasuki tahun 2021 angka kelahiran di RSDI  Banjarbaru mulai kembali mengalami kenaikan di angka 74 persalinan, namun bulan berikutnya yakni Februari kembali turun drastis dengan 27 kelahiran,dan pada Maret justru melonjak signifikan dengan capaian angka kelahiran ada 118 persalinan dengan dominasi sistem normal.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K), mengatakan bahwa pihaknya saat ini telah bekerjasama dengan pihak swasta untuk membantu pencapaian family planning.

Daerah intervensi yang dipilih juga sesuai dengan target BKKBN dalam menurunkan Total Fertility Rate (TFR).

“Untuk mengatasi hambatan akses kontrasepsi yang terjadi selama pandemi, BKKBN melakukan beberapa langkah strategis dan cepat, seperti layanan kontrasepsi bagi satu juta akseptor dari rumah ke rumah di seluruh Indonesia,” sebut Hasto.

Dikatakannya, BKKBN membuat sistem informasi secara masif dengan menggunakan multi-level networking mencakup 34 provinsi, 514 kabupaten.

Terdapat 23.400 penyuluh lapangan dan 1,2 juta kader dan menggunakan teknologi digital seperti Klik KB dalam memberikan konseling kontrasepsi.

“Selama masa pandemi Covid-19 terjadi penurunan akses terhadap layanan fasilitas kesehatan. Hal yang harus kita cermati terkait kondisi ini yaitu dampak terdekatnya, terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan yang presentasinya hampir mencapai 17,5%,” paparnya.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka