Seluruh maskapai penerbangan di Negara Asia Pasifik hingga Amerika Serikat melakukan penutupan sementara akses penerbangan ke Negara Republik Rakyat Cina. Pengaruh ini disebabkan oleh 2019 Novel Corona Virus yang saat ini tengah mewabah di Negara Tirai Bambu tersebut, tepatnya di Provinsi Hubei, Kota WuHan.
Dikutip dari CNBC Indonesia, Hal ini menyebabkan kerugian di 43 maskapai penerbangan. Kemudian Negara Tirai Bambu ini juga menutup akses penerbangan menuju negaranya atau sekitar 90% penerbangan menuju Republik Rakyat Cina tidak beroperasi.
Menurut Humas Bagian Komunikasi dan Hukum Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin, Venita, penerbangan di Bandara Internasional Baru yang berlokasi di Kota Banjarbaru itu tidak terkena dampak turbulensi industri aviasi karena virus corona. Walaupun memang lanjutnya, penurunan pengguna maskapai penerbangan menuju Kota Manado, Bali dan Jakarta memang ada.
“Kalau terjadi penurunan hanya karena cancel flight (pembatalan penerbangan<-red), alasan operational atau komersial yang mana wajar terjadi di awal tahun mas,” Jelasnya kepada reporter ini Via Whatsapp, Jumat (7/2).
Diduga penyebaran virus corona tersebut dapat menular melalui populasi, kebersihan dan makanan serta interkoneksi.
Jumlah warga di seluruh penjuru dunia yang tengah terinfeksi secara kritis mencapai 28.293 jiwa (14%). Kemudian jumlah yang telah meninggal dunia sebesar 565 jiwa. Sedangkan yang berhasil disembuhkan sebanyak 1.277 jiwa.
Sementara berdasarkan data World ometers.info jumlah yang terinfeksi sebanyak 31.493 jiwa. Dimana kondisi kritis sebesar 4.824 atau 15 %. mati 638 jiwa dan yang sembuh 1.563 jiwa.
Tidak hanya di Negara Tirai Bambu, tapi di berbagai belahan Negara seperti Jepang, Singapore, Thailand, Hongkong, Korea Selatan, Taiwan, Australia, Malaysia, Jerman, Vietnam, Amerika Serikat, Macau, kanada, Prancis, Uni Emirates Arab, Filipina, Itali, India, Inggis, Rusia, Finlandia, Nepal, Swedia, Sri Lanka, Kamboja, Spanyol dan Negara Belgia juga tersebar virus corona.
