BerandaHabar BanjarbaruPenjualan Ternak dan Daging...

Penjualan Ternak dan Daging Sapi Belum Stabil

Terbaru

Kemerosotan ekonomi akibat pandemi Covid-19 berdampak luas bagi seluruh sektor, termasuk usaha ternak dan penjualan daging sapi potong di kota Banjarbaru.

Dari pengakuan salah seorang peternak sapi, Parjito, Sabtu(25/07/2020) di kelurahan Mentaos Banjarbaru Utara, seharusnya permintaan akan daging sapi meningkat mengingat jelang hari raya idul adha. Namun, karena pandemi yang terjadi, bisnis sapi terpaksa kehilangan permintaan.

PicsArt 07 25 02.29.45
Parjito, Peternak Sapi di Kelurahan Mentaos.

“Padahal harga sapi dari kami ditengah pandemi ini tidak ada yang mengalami kenaikan,” akunya.

Parjito juga mengatakan, jelang Idul Adha yang akan jatuh pada akhir bulan ini, pesanan hewan kurban khususnya sapi di peternakannya yang biasa ramai kini mengalami penurunan.

“Tahun-tahun sebelumnya kalau sudah dekat hari raya idul adha sudah ada yang terjual atau dipesan hingga belasan ekor.Kali ini jangankan membeli, yang tanya-tanya saja jarang ada,ini yang terjual baru 2 ekor sapi,” ucapnya.

Sementara, dari pasar tradisonal di kota Banjarbaru, seorang pedagang daging sapi, Hj Roihani mengungkapkan, sejak beberapa bulan terakhir ini pembeli untuk daging sapi juga dalam kondisi sepi.

PicsArt 07 25 02.28.54
Hj Roihani, Pedagang Daging Sapi Pasar Tradisional Kota Banjarbaru.

“Sejak ada Covid19 pasar jadi sepi, pembeli daging sapi pun sangat jarang padahal harga yang bekisar Rp 135 ribu/kg tidak mengalami perubahan yang drastis,”katanya.

Penjualan daging sapi yang biasa laris hingga 30kg/hari dijelaskan Roihani, mengalami penurunan hingga 50%.

“Sejak masa pandemi ini perharinya paling banyak terjual itu belasan kg aja. Semoga beberapa hari ini atau setelah Idul Adha nanti penjualan kembali stabil,” harapnya.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka