Banjir parah yang melanda Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pertengahan Januari tadi juga berdampak pada 94.000 hektar lahan pertanian.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kalimantan Selatan, Syamsir saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (08/02/2021).
Menurut Syamsir, dari 94.000 hektar yang terdampak ada sekitar 34.000 hektar yang fuso, fuso sendiri jelasnya merupakan istilah gagal tanam atau gagal panen.
“Menyikapi musibah yang melanda Provinsi Kalsel, khususnya pada sektor pertanian, Kementerian Pertanian telah menyiapkan bantuan berupa benih padi sebanyak 50.000 hektar yang akan diberikan secara gratis,” jelasnya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan turut memberikan bantuan hal serupa yakni sebanyak 40.000 hektar benih padi yang bersumber dari Biaya Tak Terduga (BTT).
“Hal ini sudah kita rapatkan dengan Pak Gubernur, H. Sahbirin Noor, selain 40.000 hektar benih padi, dianggarkan pula untuk Hortikultural seperti bibit jeruk, bawang merah dan sebagainya sebesar 5 Miliar yang juga bersumber dari BTT juga,” tambahnya.
Dengan bantuan yang diberikan, ia berharap Kabupaten/Kota di daerah juga turut aktif dalam mendukung pemulihan pasca banjir khususnya sektor pertanian, dengan aktif membantu dan mendukung para petani di daerah.
“Kita telah memberikan bantuan benih dan bibit, sisanya kita harapkan peran pemerintah daerah untuk membantu baik dari segi fasilitasi alat pertanian baik penyuluhan pertanian,” harapnya.
Disamping itu, dirinya mengingatkan agar dalam tahap pemulihan pasca banjir seperti ini untuk tidak saling menyalahkan satu sama lain, namun saling memberikan dukungan baik moril maupun materil terhadap sesama, agar kondisi ini kembali seperti semula.
Dari keterangan yang disampaikan, hingga saat ini taksiran kerugian pada sektor pertanian diperkirakan mencapai 1 triliun, namun angka tersebut tidak menutup kemungkinan masih bisa bertambah.
