BerandaHabar Provinsi KalselBupati Tanbu Bantah Program...

Bupati Tanbu Bantah Program Kesehatan Gratis Yang Dihentikan

Terbaru

Kabar Program Kesehatan Gratis yang dihentikan di Kabupaten Tanah Bumbu(Tanbu) Kalimantan Selatan dibantah oleh Bupati Tanbu Sudian Noor.

Penghentian program kesehatan gratis yang pernah dituduhkan oleh salah satu Pasangan Calon (Paslon) Bupati Tanbu itu, dinilai merupakan isu kampanye di perhelatan Pilkada Tanbu Tahun 2020.

“Itu berita hoaks dan tidak pantas disampaikan oleh salah satu Paslon,” ucap Sudian Noor,Selasa (24/11/2020).

Beliau juga mengatakan  program kesehatan gratis ini terkesan sebagai kampanye hitam untuk menyudutkan Pemerintah Daerah. Padahal ini merupakan program dari pusat yang tidak ada kewenangan Kepala Daerah untuk menghentikannya.

“Program kesehatan gratis ini tetap jalan dan ini merupakan program pemerintah pusat. Kalau dulu namanya Jamkesda sekarang JKN  BPJS. Apa kewenangan saya untuk menghentikannya,” tegas Sudian Noor.

Bupati yang tidak terlibat dalam kontestasi Pilkada Tanbu tahun 2020 ini juga mempertanyakan, kenapa ada paslon yang justru menyerang dirinya yang bukan merupakan Calon dalam Pilkada 9 Desember mendatang.

“Selain dituduh menghentikan program kesehatan gratis, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu juga difitnah tak pernah menganggarkan dana untuk program kesehatan gratis,”ujarnya.

Sudian Noor membeberkan, Paslon yang memfitnah itu justru menandatangani 2 kali pakta integritas, yaitu pada tahun 2018 dan 2019 tentang kebijakan umum anggaran perubahan pendapatan dan belanja daerah yang mana salah poinnya adalah menjamin ketersediaan anggaran untuk kesehatan gratis.

“Waktu itu Ia masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Tanah Bumbu dan Ia tanda tangan dan menyetujui agar JKN itu tetap jalan,” ungkapnya.

Merasa disudutkan oleh Paslon yang dimaksudnya, Sudian merasa perlu meluruskan. Menurutnya, Paslon itu harusnya beradu program dan visi misi, bukan malah menyerang Pemerintah Daerah dan menebar kebencian kepada masyarakat.

“Padahal dia menyetujui lewat JKN tetap jalan. Artinya dia menyampaikan sesuatu yang salah, itukan meresahkan masyarakat. Akhirnya ini dapat menimbulkan kebencian masyarakat ke pemerintah daerah,” tuturnya.

Bupati Tanbu ini berharap dalam pelaksanaan Pilkada agar seluruh Paslon melaksanakan kampanye secara elegan.

“Tolong kampanye yang damai aja. Kita ini kabupaten damai dengan motto bersujud,” tandasnya.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka