BerandaHabar UtamaBanjir Kintap Akibatkan Puluhan...

Banjir Kintap Akibatkan Puluhan Hektar Tambak Warga Terendam, Kerugian Ditaksir Capai Ratusan Juta

Terbaru

Kintap – Tingginya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir diduga menjadi penyebab banjir di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Banjir kali ini selain merendam rumah warga, juga berdampak pada tenggelam nya tambak-tambak milik warga, khususnya warga Desa Muara Kintap, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut.

Terendamnya tambak warga mengakibatkan benih yang baru ditabur seperti ikan, udang, dan kepiting yang dibudidayakan hanyut dan hilang terbawa arus banjir.

Salah seorang pembudidaya, Burhan mengatakan, dari 10 hektar lahan tambak yang ia punya, 2 hektar diantaranya terendam banjir.

“Kerugian sekitar Rp15 juta untuk satu tambak. Kalau dua berarti Rp30 juta,” ungkap Burhan saat dihubungi via sambungan telepon, Minggu (12/9/21).

Ia menambahkan, selain tambak miliknya, banjir ini juga merendam sekitar 30 tambak milik warga lainnya. Rata-rata sambungnya, satu orang petambak memiliki 7 sampai 10 hektar lahan.

“Informasi yang saya dapatkan dari kawan-kawan, rata-rata yang terkena (terdampak) banjir 2 sampai 5 hektar. Jika dirupiahkan masing-masing dua puluh hingga tiga puluh juta rupiah per empang, kerugian ditaksir ratusan juta,” terangnya.

Burhan melanjutkan, musibah banjir akibat luapan air sungai baru kali ini melanda Kecamatan Kintap. Sebab selama ini katanya, sungai yang terhubung langsung ke laut tidak pernah meluap apalagi sampai mengakibatkan banjir jika hujan turun.

“Biasanya banjir di tempat kami hanya disebabkan oleh tingginya pasang air laut, kalau sungai yang meluap baru kali ini,” ucapnya.

Burhan dan sesama rekan seprofesinya pun berharap bantuan yang pernah dijanjikan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Laut dan dinas terkait lainnya, seperti alat berat excavator agar segera disalurkan (diturunkan) untuk mengeruk dan meninggikan dinding tambak sehingga bisa terhindar dari banjir.

“Bantuan ini sudah di janjikan berbulan-bulan lalu. Namun sampai saat ini belum juga ada datang, saya berharap jangan hanya omong kosong belaka saja, tetapi kami minta pembuktian,” pungkasnya.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka