Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan(MMP) dan Warga Teluk Kepayang Kecamatan Kusan Hulu Kabupaten Tanah Bumbu(Tanbu), mendapati 14 orang terduga pelaku pembalakan liar.
Ke-14-nya didapat saat berada di tempat pelangsiran dan tidak dapat menunjukkan surat keterangan terkait legalitas kayu yang akan diangkutnya,Kamis(20/08/2020)dini hari.
“Mereka ini sudah beroperasi selama bertahun-tahun, pas ingin melakukan pelangsiran lagi pada dini hari tadi kami datangi dan tanyakan surat dokumen kayu yang akan diangkut, ternyata surat itu tidak mereka miliki,” ucap Ardiansyah(Anggota MMP).
Dari hasil interogasi terhadap terduga pelaku, Ardiansyah juga mengatakan bahwa kayu yang sudah siap diantar dengan menggunakan Tujuh unit truk ini, akan dibawa dan dijual ke tempat bansau di Kilometer 10 Kabupaten Tanbu.
“Kayu yang mereka angkut jenis Meranti dan Karuing,sepertinya mereka ini sudah terorganisir atau jaringan mafia kayu.Namun kami tidak dapat kewenangan untuk menahan pelaku, jadi terpaksa barang bukti berupa 7 truk berisi kayu tersebut kami minta untuk ditingalkan ditempat”sebutnya.
Sementara, seorang warga yang turut berada di lokasi Rahmat menuturkan, pembalakan atau mafia kayu seperti ini sangat merugikan negara, terlebih masyarakat setempat.
“Hutan Desa kami yang dulunya rimbun kini pohonnya kian berkurang, tentunya ini mengkhawatirkan akan datangnya bencana.Mereka para oknum yang kenyang kami disini dihantui ketakutan,”
“Jangan sampai generasi-generasi kami hanya mendengar cerita bahwa tempat kelahiran orang tua mereka yang dulunya memiliki udara segar karena kerimbunan pohonnya,akhirnya menerima kekeringan dan musibah,” tuturnya.
Rahmat berharap, kerja sama semua pihak baik itu Pemerintah maupun Masyarakat agar tetap terjalin untuk lebih intens menjaga sumber daya alam hayati ini.
“Semoga dengan adanya penemuan ini kita dapat lebih bersama meningkatkan penjagaan dan pemantauan agar hutan kita bebas dari jaringan Mafia Kayu,”harapnya.
