BerandaKulinerPenjual Cemilan dan Kue...

Penjual Cemilan dan Kue Kering Kecipratan Rezeki Saat Malam Ganjil di Akhir Ramadan

Terbaru

Warung yang menjual cemilan dan kue kering di pinggiran pasar Bauntung Batuah, Martapura ini menjadi salah satu tujuan warga yang ingin membelikan oleh-oleh untuk sanak keluarganya. Warung biasa yang cukup kecil ukurannya ini menjual berbagai makanan kering khas Martapura, seperti wadai bangkit dan wadai tambak anyar.

Warung Amat, begitu lah sebutannya, sering dikunjungi warga yang melintas di pinggiran pasar terbesar di Kabupaten Banjar ini.

Tidak hanya itu, Amat (35) – pemilik warung ini, juga menjual kue kering lainnya seperti dodol asli Kandangan berbagai rasa, brownies kering, amplang bumbu, wadai sagu, kue akar pinang, kerupuk rangginang dan berbagai macam kue kering unik lainnya.

Penjual Cemilan dan Kue Kering Kecipratan Rezeki Saat Malam Ganjil di Akhir Ramadan 2
Salah satu kue khas Martapura, Wadai Tambak Anyar. Foto: JR

Setiap hari, dia membuka warungnya sejak pukul 08.00 pagi hingga 5 sore, begitu juga saat bulan Ramadan ini. Namun, menjelang hari ke-21 Ramadan, dia mulai buka 24 jam.

Bergantian menjaga warung dengan istrinya, warung ini siap melayani pelanggan maupun pelanggan baru yang ingin berbelanja di warungnya.

Warung yang terletak di samping pagar Masjid Al Qaromah Martapura ini sering kebanjiran pembeli saat malam ganjil di akhir Ramadan. Menurutnya, jamaah membludak mengunjungi masjid saat malam ganjil tersebut.

Saat malam ganjil seperti malam ini, banyak jamaah datang ke masjid dan sering mencari oleh-oleh ke warung saya.

~Amat – Pemilik Warung

Ramadan menjadi bulan berkah bagi warga Kampung Jawa, Martapura ini. Bagaimana tidak, di bulan Ramadan ini keuntungan yang diperoleh nya berjualan cemilan dan kue kering ini naik hingga dua kali lipat.

“Kalo bulan Ramadan, Alhamdulillah ada aja berkahnya. Keuntungan bersih bisa sampai Rp200.000 per harinya, dua kali lipat dibandingkan bulan lain. Itu sudah dipotong dengan biaya operasional dan modal”, terang lelaki yang suka sumringah ini.

Warung yang buka sejak 7 tahun lalu ini mendapat stok cemilan dan kue kering langsung dari agennya, seperti wadai Tambak Anyar yang langsung diambil dari pembuatnya di Desa Tambak Anyar. Namun, ada juga pembuat kering yang membawa langsung ke warungnya untuk dijual.

“Biasanya maambil (mengambil-red) langsung ke agennya. Ada juga langsung diantarkan ke warung karena sudah langganan”, ujarnya.

Setiap harinya banyak warga yang singgah ke warung Amat. Tidak hanya berasal dari wilayah Martapura, ada juga pembeli yang berasal dari daerah lain.

Penjual Cemilan dan Kue Kering Kecipratan Rezeki Saat Malam Ganjil di Akhir Ramadan 3
Banyak warga yang membeli oleh-oleh untuk sanak keluarganya di rumah. Foto: JR

Maulida (39), warga Banjarbaru ini berkunjung ke sini untuk membeli oleh-oleh untuk keluarganya di rumah.

“Untuk keluarga di rumah, dimakan saat kumpul-kumpul keluarga setelah berbuka puasa”, ujarnya sambil bercanda ria.

Sama halnya dengan Ijah (38), warga Martapura ini sering membeli kue kering di warung Amat.

“Sudah sering ke sini, biasanya beli kerupuk dan amplang gasan (untuk-red) di rumah”, terangnya.

Menurut Amat sendiri, pengunjung paling banyak berasal dari Martapura. Namun saat hari-hari besar, banyak pembeli berasal dari daerah lain seperti Banjarbaru dan Banjarmasin. Terlebih lagi saat Haul Guru Sekumpul pada awal Maret lalu, banyak pembeli dari luar daerah Kalimantan Selatan, seperti dari Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka