BerandaPendidikanPemuda ini KKN di...

Pemuda ini KKN di Daerah Terpencil Kabupaten Banjar

Terbaru

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dengan pendekatan lintas keilmuan dan kegiatannya berlangsung antara satu sampai dua bulan di daerah setingkat desa.

KKN sendiri pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat wajib bagi seluruh mahasiswa di seluruh Indonesia, termasuk di Kalimantan Selatan.

Salah satunya adalah Ketua Umum Forum Komunikasi Mahasiswa Kabupaten Banjar (FKMKB), Mahrani Ahmad yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin.

WhatsApp Image 2020 02 20 at 16.42.17

Tokoh pemuda asal Kabupaten Banjar berstatus mahasiswa ini merupakan bagian dari 170 orang mahasiswa KKN pada semester genap Tahun Akademik 2019/2020 yang dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Antasari Banjarmasin.

Saat dihubungi via Whatsapp pada Rabu malam (19/2), Mahrani Ahmad mengatakan ia mengikuti KKN tahun ini setelah dinyatakan lulus seleksi Tes Keterampilan Keagamaan (TKK) beberapa waktu yang lalu.

“Saya adalah salah satu dari 14 orang mahasiswa yang melaksanakan KKN di Desa Angkipih, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar.  Kami yang bertugas di sana dengan supervisor, Dr. Saifuddin Ahmad Husin, MA,” ujarnya.

Sebagai putra daerah, Mahrani Ahmad mengaku sangat senang bisa melaksanakan KKN di salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar.

“Saya selaku putra daerah dan Ketua Mahasiswa Kabupaten Banjar sangat ingin sekali membantu pembangunan di daerah terpencil sana. Setidaknya yang bisa kami lakukan adalah menjembatani aspirasi masyarakat disana kepada pemerintah,” katanya.

Akses jalan menuju tempat KKN di Kecamatan Paramasan ujarnya menjadi kendala saat KKN karena cukup sulit untuk dilewati akibat pembangunan infrastruktur yang masih belum maksimal.

Selain itu karena kondisi tempat KKN yang cukup terpencil membuat sinyal seluler tak terjangkau, sehingga menyulitkan Mahrani Ahmad untuk berkomunikasi dengan keluarga.

“Sebelum berangkat KKN kami melakukan berbagai persiapan, diantaranya kesiapan mental dan kesehatan serta bekal ilmu yang kami peroleh selama menjalani perkuliahan, karena 3 hal tersebut sangat penting. Hal ini kami perlukan untuk menghadapi masyarakat di daerah pedalaman yang menjadi desa binaan kami,” jelasnya.

Posisinya sebagai Ketua Umum FKMKB pun harus di tinggalkan sementara waktu, digantikan oleh Wakil I bidang Internal, Khairul Fahmi dan Wakil II bidang Eksternal, Nurul Habibah.

“Saya berpesan pada kawan-kawan di FKMKB, kita merupakan putra daerah yang tentunya akan membangun IPM di kabupaten kita. Persiapkan diri kita untuk menjadi bagian dari pembangunan daerah sebagai orang yang duduk di Perguruan Tinggi. Tetap utamakan kuliah di samping organisasi yang kita jalani,” ungkap Mahrani Ahmad.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka