BerandaHabar Provinsi KalselKalsel Ekspor Belut Hidup...

Kalsel Ekspor Belut Hidup Ke Negara China

Terbaru

Mendorong Peningkatan Ekspor Komoditas Perikanan Kalimantan Selatan, sebanyak 1.550 Kg Belut Hidup secara perdana diekspor dari Kalimantan Selatan ke Negara China melalui Regulated Agent Angkasa Pura Logistic (Cargo Lama) Bandara Syamsudin Noor, Rabu (18/11/2020).

Pelepasan sebanyak 1.550 Kg Belut Hidup ini dilakukan secara bersama oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak, Kepala Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Banjarmasin, Pihak Angkasa Pura I Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin dan Pimpinan CV 3 A.

Menurut Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu (KIPM) Banjarmasin, Sokhib, berdasarkan sertifikat kesehatan ikan yang diterbitkan pihaknya, komoditas perikanan yang diekspor ini merupakan salah satu komoditas unggulan.

IMG 20201118 WA0154

“Kami melakukannya melalui Pengendalian Penerapan Cara Karantina Ikan Yang Baik (CKIB), system Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) di unit Pembudidayaan Ikan dan di Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan Health Certificate,”jelasnya.

Sokhib juga mengatakan, dengan adanya ekspor perdana oleh CV 3 A ini, semakin mendorong peningkatan ekspor langsung komoditas perikanan dari Kalimantan Selatan.

“CV. Tiga A ini telah bersertifikat HACCP, dan pada tahun 2020 ini juga telah tersertifikasi CKIB, dimana sertifikasi tersebut dibutuhkan untuk pemenuhan persyaratan Ekpsor ke Negara Tujuan,”katanya.

Sementara itu PLT Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel, Padhli berujar bahwa belut bukanlah komoditas yang familiar sebagai ikan konsumsi di Kalsel.Namun, melihat potensi ekspor yang bagus seperti sekarang, pihaknya akan mendorong peningkatan budidaya belut tanpa mengabaikan komoditas lain.

“Permintaan belut oleh negara China sebesar 3 ton sedangkan kita sementara ini hanya bisa setengahnya, artinya permintaannya banyak tapi produksi kita masih perlu peningkatan. Inilah tantangan kita semua,” ujarnya.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka