BALANGAN – Pemerintah Kabupaten Balangan melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) berkolaborasi dengan pihak Swasta Adaro Grup, menggelar rembuk stunting, di Aula I Bappedalitbang, Selasa (1/3).
Rembuk stunting ini sebagai strategi konvergensi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Balangan. Adapun penanganan stunting salah satunya adalah menyelesaikan akar permasalahan yang melatar belakanginya, seperti penanganan penyebab masalah gizi, lingkungan sosial, dan kesehatan lingkungan.
Kepala Bidang PPM Bappedalitbang Kabupaten Balangan, Mochammad Sulistyono mengatakan ini merupakan komitmen pemerintah daerah kepada pihak terkait agar menjadikan stunting sebagai prioritas yang harus ditangani.
“Dengan kolaborasi ini diharapkan percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Balangan bisa segera tercapai,” sebutnya.
Berdasarkan data Ektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) angka stunting mencapai 25 persen, namun pada awal 2022 sudah pada angka 17,9 persen.
“Ini tentunya perlu terus diupayakan untuk menurunkan angka stunting tersebut,” bebernya.
Lebih lanjut dia juga mengimbau seluruh masyarakat Balangan untuk lebih mengerti makna stunting, karena stunting adalah kondisi di mana seseorang pada seribu hari kelahiran mengalami kondisi kekurangan gizi kronis yang mengakibatkan terjadinya tubuh yang pendek, berat badan yang tidak ideal dan yang paling menghawatirkan terjadinya penurunan kecerdasan baik dalam masa sekarang ataupun masa yang akan datang.
Sementara itu, Heryansyah Rusli, CSR PT Balangan Coal, Adaro Grup berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Pusat dan Daerah khususnya untuk program stunting, karena stunting ini adalah salah satu isu nasional.
“Semoga dengan intervensi dari pihak swasta, khususnya dari Adaro Grup dapat menurunkan angka stunting yang ada di Kabupaten Balangan secara khusus atau umumnya secara nasional,” harapnya.