SAMARINDA. Serapan anggaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kaltim disebut masih rendah hingga September 2023. Dimana serapan anggaran OPD Kaltim disebut hanya di angka 63 persen.
Hal ini disampaikan oleh, Kepala Biro Administrasi Pembangunan (Adbang) Setprov Kaltim, Irhamsyah.
“Kawan-kawan yang memang programnya masih di zona merah kita upayakan untuk cari apa kendalanya, lalu kita cari solusi dan upaya-upaya untuk meningkatkan serapan anggaran kita,” ujarnya pada awak media..
Menurutnya, beberapa OPD yang memiliki serapan anggaran rendah adalah Dinas Pendidikan dan Dinas Pekerjaan Umum.
Hal ini disebabkan oleh besarnya alokasi anggaran dan proses lelang yang masih berlangsung.
“Ya kalau yang besar-besar seperti Diknas dan PU itu memang anggarannya cukup besar. Seperti Diknas dan Dinkes punya mandatory spending yang memang sudah diamanatkan.
Tapi rata-rata kalau seperti PU kan ada beberapa kegiatan yang baru dilakukan lelangnya dan sedang berjalan.
Bahkan kawan-kawan dari pihak penyedia jasa tidak mau menyerap dulu, karena memang konsen dengan pekerjaanya dulu. Tapi biasanya di November dan Desember paling tidak akan naik signifikan,” jelasnya.
Irhamsyah menargetkan serapan anggaran OPD di Kaltim bisa mencapai di atas 95 persen pada akhir tahun 2023. Ia juga mengatakan bahwa serapan anggaran tahun ini lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.
“Target serapan anggaran kita di atas 95 persen. Kalau kita perbandingan tahun lalu juga di atas 90 persen. Ini sebenarnya jauh lebih bagus jika dilihat years to years, jika dibandingkan dengan September 2022 yang mencapai 54 persen dengan September 2023 sudah mencapai 63 persen,” pungkasnya.