SAMARINDA. Sebagai langkah strategis mendongkrak potensi ekonomi kreatif di ranah musik, Dinas Pariwisata Kalimantan Timur (Dispar Kaltim) mendorong para band lokal untuk memiliki album kompilasi bersama.
Album kompilasi tersebut merupakan kumpulan-kumpulan lagu dari beberapa band lokal yang ada di Kaltim.
Kepala Dispar Kaltim, Ahmad Herwansyah, melalui Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif, Awang Khalik menjelaskan, dua tahun lalu pihaknya telah mengumpulkan berbagai band lokal untuk membahas album kompilasi tersebut.
“Waktu itu Davy Jones, Not Kacang, Rio Satrio, kita panggil untuk bikin album kompilasi. Namun, masih terkumpul dua lagu,” ungkapnya.
Tujuan dari album kompilasi ini, menurut Awang, adalah untuk mempromosikan dan memperkenalkan karya asli musisi Kaltim.
Sebagai tambahan, lagu-lagu etnis khas Kalimantan Timur yang mendapat sentuhan aransemen baru juga diharapkan bisa masuk dalam album ini.
“Album tersebut tidak hanya lagu dari mereka saja, tapi bisa ditambahkan dengan lagu-lagu etnis khas Kalimantan Timur yang diaransemen ulang,” katanya.
Dia berharap musisi lain di Kaltim juga terinspirasi dan turut berpartisipasi dalam proyek ini.
Potensi musik Kaltim sangat besar dan perlu platform yang tepat untuk memperkenalkannya ke khalayak yang lebih luas.
“Kita tidak kekurangan musisi. Hanya saja, mereka harus difasilitasi agar terus konsisten di bidang itu. Harapannya, album kompilasi itu bisa terbentuk,” tutupnya.