Salah satu tokoh pemuda di Kalimantan Timur (Kaltim), M. Irfan Fajrianur, SE, menyatakan saat ini pihaknya mencoba membentuk sebuah poros kekuatan sosial di Kalimantan.
Langkah awal menurutnya, pihaknya mencoba menyatukan visi dan persepsi bersama dengan para tokoh muda antara Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
“Poros Kaltim Kalsel dalam upaya urang Banjar dan Kutai, mempersatukan persepsi tentang IKN untuk masyarakat Kalimantan yang lebih bermartabat,” tegasnya.
Poros tersebut lanjutnya, di inisiasi bersama dengan para tokoh masyarakat, baik itu pemuda, pengusaha dan politikus di Kaltim dan Kalsel.
Salah satu tujuan menyatukan persepsi tentang IKN, adalah bagaimana agar keberadaan IKN di banua, menjadi tonggak baru dalam peningkatan sosial ekonomi masyarakat Banjar dan Kutai sebagai salah satu ‘tuan rumah’ IKN.
“Poros ini juga menjadi salah satu benteng untuk menahan gerusan dampak negatif dari keberadaan sebuah ibukota negara, seperti serbuan budaya asing yang tidak sesuai kultur masyarakat setempat,” cetus pria yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Borneo Kalimantan ini.
Sementara itu, H. Andre Ketum Ormas Bermuda, menyatakan seratus persen mendukung langkah tersebut.
“Kita harus punya wadah untuk menyatukan berbagai persepsi dan visi bagaimana IKN di banua ini, untuk menuntut, menyuarakan sebagai masyarakat setempat mendapat hak yang sama atas keberadaan IKN di banua ini,” tegasnya.
IKN yang ada di Kalimantan Timur lanjutnya, harus di dukung penuh oleh semua elemen, apalagi IKN juga sudah menjadi produk undang undang (UU Nomor 21 Tahun 2023), disisi lain, pihak terkait juga wajib memberikan dampak positif kepada masyarakat setempat, baik secara sosial ekonomi dan lainnya.
Gayung bersambut, tokoh masyarakat Kaltim, H Muhammad Ramadhan, menyatakan pembentukan poros Kaltim Kalsel ini sangat baik dan menjadi sebuah harapan untuk sebuah jalan mendapatkan manfaat positif adanya IKN.
“Kita sambut baik pembentukan poros ini, agar masyarakat, dapat merasakan dampak positif atas adanya IKN, ini penting, agar kita dukungan kita kepada IKN di banua, membawa dampak signifikan juga kepada masyarakat setempat, baik jangka pendek maupun jangka panjang,” cetus mantan Sekretaris DPRD Prov. Kaltim ini.
Sementara itu, H Andri, salah satu tokoh Entrepreneur muda dari Kalimantan Selatan (Kalsel), menyambut baik inisiasi pembentukan poros tersebut.
“Dengan keberadaan poros ini, bisa menyatukan dan menyolidkan kita sebagai tuan rumah IKN, untuk bisa bersama bergerak membangun dan membentengi masyarakat dari hal hal negatif, terutama dari culture shock akibat peningkatan pembangunan yang meningkat pesat,” ucapnya.
Andri mengimbau, keberadaan IKN haruslah menjadi momen yang membawa dampak positif dalam bermasyarakat, terutama dalam sosial ekonomi.
Hal yang sama juga disampaikan oleh salah satu tokoh Banjar di Kaltim,Syaparudin, atau akrab di sapa Bung Sapar ini menegaskan, urang Banjar dan Kutai wajib bisa berperan aktif di IKN, baik itu sektor sosial maupun ekonomi.
“Sebagai shohibul wilayah, wajib untuk ikut andil dalam pengembangan IKN, bukan hanya sebagai ‘penonton’ tetapi juga aktif didalam pengembangan IKN, karena mereka lah yang paham betul geografi sosial setempat,” pungkas pria yang juga menjabat selaku Ketua Tim Wali Kota Untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Kota Samarinda ini.