Banjarbaru – Badan Koordinasi Mahasiswa Papua (BKMP) Se-kalimantan Selatan dan Ikatan Mahasiswa Papua (IMAPA) Kalimantan Selatan, dengan tegas menolak transmigrasi ke Papua. Pernyataan sikap ini di lakukan di bundaran Fakultas Teknik, Sabtu (9/11/24) pukul 14:00 Wita.
Program Transmigrasi ini dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, penolakan ini bukan tanpa sebab, mereka masyarakat yang ada di Papua takut jika transmigrasi tetap di lakukan, akan terjadi konflik yang tidak di inginkan.
Aksi ini di pimpin oleh dua Koordinator yaitu Narius Saman (ketua Koordinator aksi), dan Paulus Blesia (ketua IMAPA Kalsel) serta di ikuti puluhan mahasiswa Papua Se- Kalsel, dengan membawa atribut kertas yang berisikan penolakan transmigrasi ke tanah Papua.
Narius Saman ketua Koordinator aksi mengatakan, aksi atau pernyataan sikap ini di lakukan untuk menolak kebijakan pemerintah terkait, transmigrasi ke tanah Papua.
“Kebijakan pemerintah ini sebenarnya ancaman bagi kami, dan kami tidak bisa membiarkan begitu saja, dengan harapan ada beberapa hal-hal lain yang jadi fokus pemerintah seharusnya,” Ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, seharusnya pemerintah lebih mengutamakan dan fokus pada perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Papua, peningkatan pelayanan kesehatan, dan lain sebagainya.
“Jika Transmigrasi dilakukan hal ini hanya menambah hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi,” Ungkapnya.
Mahasiswa ULM Papua, terus menekankan kepada pemerintah agar segera membatalkan kebijakan Transmigrasi ini.
“Kami menolak dengan tegas kebijakan transmigrasi ini, dan konflik akan terjadi jika Transmigrasi ini terlaksana,” Katanya.
Sambungnya, ancaman nya jika program transmigrasi ini terlaksana, yang jelas akan terjadi hal yang tidak di inginkan seperti genosida, dan mungkin ekologis.
“Perampasan hak-hak yang menjadi hak kami bagi orang Papua, hak adat, politik, dan lain nya, jadi kami tidak mau itu terjadi. Papua ini bukan tanah kosong, ada kami juga, jadi kami punya hak, pemerintah harus serius menanggapi hal ini,” Tuntasnya.