Martapura – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Banjar punya misi menjadikan para kepala desa yang berkarakter, yakni mampu dalam manajerial, visioner, dan punya jiwa kepemimpinan yang menjadi teladan warganya.
Ketua Apdesi Banjar, Kasmayuda mengatakan bahwa sangat penting untuk terus meningkatkan kapasitas kepala desa.
Sebab, zaman terus maju dan berbagai dinamika di masyarakat menuntut seorang pemimpin desa harus terus berkembang agar tidak ketinggalan.
“Kadang kala niat baik saja belum cukup bagi kepala desa, dia harus paham aturan dan sebagainya. Bisa saja seorang kades terjerat kasus korupsi, misalnya, karena ketidakpahaman dia soal aturan. Belum lagi menghadapi masyarakat yang beragam karakter, itu perlu seni dalam memimpin,” kata Kasmayuda, Jumat (6/12/2024).
Oleh karena itu, dia punya gagasan program dalam meningkatkan kapasitas kepala desa se-Kabupaten Banjar. Program dimaksud adalah “menyekolahkan” para pambakal ke Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), di Jatinangor, Jawa Barat (Jabar).
“Nantinya selama beberapa hari para pambakal akan mendapatkan bimtek kepemimpinan di IPDN. Kami berharap, setelah ini para pambakal juga lebih dapat bersinergi dengan pimpinan di atasnya seperti pemerintah kecamatan dan kabupaten, bukan individual,” papar Kasmayuda.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Banjar, Syahrialludin, tentu memberikan dukungan penuh terhadap program tersebut. Menurutnya, ini selaras dengan program untuk menuju Indonesia Emas 2045.
“Saya pikir sudah sangat tepat para pambakal ini digodok di IPDN, karena di sana banyak narasumber dan pakar-pakar yang berkompeten, dan terbukti banyak melahirkan pejabat-pejabat yang berkompeten dan berdisiplin tinggi,” tutur Syahrial.
Ia melanjutkan, di IPDN selain disuguhkan berbagai materi, juga ada praktek ke lapangan serta latihan kedisiplinan.
“Harapannya sepulang dari IPDN nanti, para pambakal juga lebih menunjukkan karakternya sebagai pamong, yaitu dapat lebih membina dan melayani masyarakatnya,” kata Syahrial.
Lebih lanjut, soal pendanaan nantinya akan menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) masing-masing desa, di mana salah satu prioritas ADD adalah untuk peningkatan SDM.
“Program ini sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun lalu, akhirnya dapat direalisasikan pada 2024 ini,” tutupnya.