BANJARMASIN – Kebijakan penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih di Jalan Gubernur Soebardjo, Banjarmasin, berdampak pada meluber-nya tumpukan sampah di sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
Sampah yang menumpuk di beberapa lokasi kini bahkan telah menutup sebagian badan jalan, mengganggu arus lalu lintas dan menyebabkan beberapa pengendara terjatuh saat menghindari tumpukan tersebut.
Kondisi ini mencuat seminggu pasca penutupan TPA Basirih. Di salah satu TPS3R di kawasan HKSN Banjarmasin, tumpukan sampah semakin hari semakin memprihatinkan.
“Kondisi di sini sangat mengkhawatirkan. Sampah menutupi jalan dan sudah menyebabkan beberapa pengendara jatuh,” ungkap Armani, seorang sukarelawan pengatur lalu lintas yang turut membantu mengarahkan kendaraan di lokasi kejadian.
Tak hanya itu, fenomena serupa juga terjadi di TPS3R di Jalan Cemara, Banjarmasin, di mana tumpukan sampah hampir terus-menerus menumpuk seharian penuh.
Sampah-sampah tersebut belum tertangani karena sistem pengangkutan sampah di lokasi masih terganggu pasca penutupan TPA.
Darurat sampah di Banjarmasin ini bukan sekadar masalah administratif, melainkan persoalan serius yang harus segera diatasi untuk mencegah potensi kecelakaan dan mengembalikan kelancaran lalu lintas.
“Penutupan TPA Basirih telah menyebabkan sampah menumpuk di TPS sehingga kapasitas tampungnya terlampaui. Ini harus segera diperbaiki agar tidak menimbulkan risiko kecelakaan yang lebih fatal,” tambahnya.
“Kami secara sukarela menjadi pengatur lalu lintas untuk mencegah insiden akibat sampah yang menghambat jalan,” ujar Armani.
Pihak terkait diharapkan segera melakukan evaluasi dan koordinasi ulang, terutama dalam proses pendistribusian sampah dari TPS ke TPA yang saat ini sedang disegel.
Langkah cepat diperlukan agar tumpukan sampah di wilayah ini tidak semakin mengganggu aktivitas harian dan keselamatan pengendara.