Banjarbaru – Forum Komunikasi Daerah Sektor Perkebunan dan Peternakan yang diadakan Dinas Perkebunan dan Pertenakan (Disbunnak) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) merupakan langkah penting dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
Kegiatan ini diharapkan dapat mengumpulkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung perencanaan pembangunan di Kalimantan Selatan.
Kepala Disbunnak Provinsi Kalsel, Suparmi, menekankan pentingnya koordinasi yang sistematis dan terpadu, serta melibatkan unsur pemerintah, masyarakat, dan akademisi dalam menyelaraskan program dan kegiatan dinas dengan kebijakan pembangunan daerah.
“Tujuan dari forum ini mencakup penyamaan persepsi, sinkronisasi kegiatan antara kabupaten/kota dan provinsi, serta pengumpulan isu-isu strategis yang relevan,” kata Suparmi di Banjarbaru, Senin (10/2/2025).
Sementara itu, Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor, menambahkan bahwa rencana strategis (RESTRA) yang disusun harus mengacu pada visi dan misi gubernur, serta berfokus pada capaian target RPJMD.
“Beberapa inisiatif yang dibahas termasuk hilirisasi sektor sawit, swasembada daging sapi, dan pengembangan pusat distribusi untuk mengatasi masalah inflasi serta memastikan produk olahan dapat dieksekusi dengan baik,” kata Ariadi usai menyampaikan paparan materi.
Oleh karena itu, dengan adanya pusat distribusi yang direncanakan di beberapa klaster, diharapkan dapat mengatasi masalah penyimpanan dan distribusi produk, sehingga meningkatkan keberlanjutan dan ketahanan pangan di daerah.
“Ini adalah langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Selatan,” ucap Ariadi.