Sekitar 94 orang etnis Rohingnya terdampar di Perairan Aceh memasuki hari kedua akhirnya dievakuasi ke daratan Pantai Lancok Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara pada Kamis (25/6/2020).
Puluhan warga etnis Rohingya ini dievakuasi ke daratan, setelah puluhan warga Gampong Lancok Kecamatan Syamtalira Bayu melakukan aksi protes meminta agar para pengungsi itu segera diselamatkan, sebab sebelumnya perahu para pengungsi etnis Rohingya ini sempat terambang ambing di lautan.
Sedikitnya 94 orang warga etnis Rohingya, diantaranya 15 pria dewasa, 49 wanita dewasa, 10 anak laki-laki dan 20 anak perempuan.
Kuari, satu diantara warga Kecamatan Syamtalira Bayu mengatakan para imigran Rohingya itu ditarik oleh petugas ke tengah laut karena kapal penumpang Rohingya terbawa gelombang arus laut. Para pengungsi itu sudah beberapa hari terambang-ambing di lautan, kelaparan, dan mereka butuh pertolongan.
“Sebanyak 94 imigran Rohingya sudah dua hari terambang ambing di laut. Kami menolak jika para imigran tersebut dibiarkan ditengah laut, karena mereka manusia, di mana hati dan kepedulian sosial pemerintah terhadap mereka jika mereka dibiarkan,” katanya.
Menurutnya, jika pemerintah tidak sanggup memberikan makan para pengungsi itu, biar masyarakat yang menyedikan logistik kepada mereka. Warga setempat juga sangat prihatin melihat kondisi mereka karena dari 94 imigran Rohingya itu terdapat anak-anak dan bayi yang masih menyusui.
“Kami masyarakat Lancok dan sekitarnya sudah mengumpul dana untuk membeli nasi maupun logistik lain untuk kebutuhan mereka. Kami akan memberikan makan dan dan mendirikan tenda untuk mereka jika mereka tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah,” tegasnya.
Warga Rohingnya itu ditemukan nelayan yang sedang melaut, ketika para pengungsi itu terombang ambing di laut lepas. Kapal motor yang mereka tumpangi bahkan nyaris tengelam sehingga mereka dievakuasi ke kapal motor milik nelayan bernomor 2017.811.
https://www.suarakalbar.co.id/ < Sumber