Debit air di kawasan Kota Martapura kembali meningkat. Hal ini lantaran Intensitas curah hujan yang tinggi, sehingga kembali mengakibatkan terjadinya genangan air di sejumlah wilayah pemukiman warga, Rabu (10/11/2022).
Wilayah yang tergenang air, hingga memasuki pekarangan rumah warga tersebut meliputi daerah Murung Keraton, Murung Pelabuhan dan Murung Kenanga.
“Ini biasa nya tiap tahun terjadi, dan di daerah Murung Keraton ini paling duluan air masuk karena kan termasuk daerah rendah. Bila semen jalan ini sudah tergenang air, rumah juga ikut tergenang,” kata Suyatno, Warga RT 03, Murung Keraton.
Ditambahkannya, Menurut kebiasaan yang terjadi, air yang jadi penyebab banjir atau debit air meningkat, adalah air kiriman dari daerah Pengaron atau Air Gunung.
“Ada dua ya asal air nya ini. Bila kalau daerah Pengaron hujan, disini juga pasti dalam air nya, terus di Riam Kanan juga, kalau di Riam Kanan dibuka pasti disini juga airnya dalam, dan kalau disini hujan terus ditambah air kiriman dari Pengaron tadi, pasti sudah masuk air nya kerumah, dan itu bisa tiga hari ada yang sampai seminggu,” jelasnya.
Suyatno juga mengungkapkan untuk perihal bantuan logistik, untuk masyarakat Murung Keraton masih belum ada hingga sekarang.
“Karena disini sering tergenang air dan mengalami banjir, harapan nya mohon bantuan untuk daerah Murung Keraton ini, karena kami bingung juga kalau air sering menggenang ini apalagi sampai dalam. Dulu ada pencatatan juga untuk korban banjir, tapi sampai saat ini belum ada bantuan, entah RT nya tidak mengurus tidak tahu juga, disini model di anak tirikan, dan kenapa pendataan pendataan ini memakai data yang terdahulu, harusnya data untuk korban yang menerima bantuan selalu diperbaharui,” harap Suyatno.
Dilain kesempatan, menjawab perihal genangan air yang kerap terjadi di daerah Murung Keraton dan Bantuan yang tak kunjung didapat warga, Ahmad Norsailah, Sekretaris BPBD Kabupaten Banjar, menghimbau agar warga di Murung Keraton khususnya dimohon bersabar.
Karena ia mengatakan, tim dari BPBD juga akan selalu tanggap dalam penanganan titik lokasi yang rawan banjir dan bantuan pun pasti akan disalurkan secara tepat.
“Sesuai dengan informasi BMKG, bahwa memang bulan ini intensitas hujan tinggi, dan dua bulan kedepan juga akan lebih tinggi. Maka kami dari BPBD Kabupaten Banjar, sebelum terjadi dampak bencana banjir atau genangan yang berpotensi yang dilalui oleh luapan sungai Martapura atau Sungai Kecil, kami punya tim Reaksi Cepat setiap saat 24 jam, akan selalu memantau dan akan turun kelapangan dimana saja yang terdampak oleh adanya bencana tersebut. Dengan menggunakan pendataan terlebih dahulu, dan kami harapkan data yang valid, kalau sudah lengkap dan valid baru kita salurkan logistik berdasar data yang kami dapat. Jadi sebelum masyarakat menginformasikan, karena kami punya pusdalop sebagai pusat informasi kami, kami segera terjun untuk melakukan pendataan. Dan warga juga diharapkan bersabar karena kami pasti akan memantau dan menangani daerah yang rawan banjir atau ada genangan yang berpotensi menyebabkan banjir,” papar Ahmad Norsailah.
