KOTABARU – Banyaknya lahan tidur di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mendapat perhatian sejumlah anggota DPRD Kotabaru.
M.Arif misalnya, wakil rakyat dari Partai Persatuan Pembangunan sekaligus menjabat Wakil Ketua I DPRD Kotabaru, sangat menyayangkan masih adanya lahan produktif yang saat ini banyak menganggur.
Wakil Ketua DPRD, M. Arif menyampaikan masalah tersebut pada saat membacakan hasil catatan laporan akhir proses pembahasan terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) 2025-2045, di Gedung DPRD Kotabaru, Selasa (16/7/2024).
“Program yang sudah direncanakan hendaknya di tindak lanjuti untuk memaksimalkan program ketahanan pangan di Kotabaru,” kata M.Arif.
Ia menyampaikan, banyak program cetak sawah kini menjadi lahan tidur tidak digarap masyarakat.
“Semua karena terkendala pengendalian hama, pengairan serta pembinaan dari pemerintah daerah yang masih kurang suport kepada petani,” ujarnya.
Selain itu, kalangan DPRD juga menyampaikan catatan perihal kurangnya perhatian Pemerintah Daerah kepada petani sawit.
Sehingga banyak petani sawit yang merasakan harga penjualan tersebut jauh dari harga normal, padahal biaya perawatannya tinggi.
Dikatakannya, seharusnya pemerintah daerah memiliki kepekaan dengan kondisi lahan tersebut.
“Kan sayang bila tidak di potensi kan. Apalagi melihat kabupaten Kotabaru memiliki sektor pertanian yang prospektif. Tentu ini adalah peluang besar bagi masyarakat untuk membangun kesejahteraan hidup secara mandiri,” pungkas M.Arif.
Penulis M.Nasaruddin
Editor AS Pemil