Banjarbaru – Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Isnur Hatta, menegaskan bahwa Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2025 merupakan langkah strategis untuk menumbuhkan kesadaran dan membangun kebiasaan hidup bersih dan sehat, khususnya pada anak-anak.
Menurut Isnur, kesehatan gigi dan mulut memiliki peran penting sebagai pintu masuk bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Kondisi gigi dan mulut yang sehat akan mendukung proses pencernaan yang optimal serta menjadi fondasi bagi peningkatan kualitas hidup.
“Kesehatan gigi dan mulut adalah pintu masuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dengan mulut yang sehat, proses pencernaan berjalan baik dan menjadi pondasi kualitas hidup yang lebih baik,” ujarnya saat ditemui di sela rangkaian kegiatan BKGN 2025 di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Gusti Hasan Aman, Banjarmasin, Selasa (16/12/2025).

Ia menjelaskan, permasalahan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia hingga kini masih didominasi oleh karies gigi, penyakit periodontal, serta maloklusi. Namun demikian, tingkat kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut dinilai masih relatif rendah.
Melalui pelaksanaan BKGN 2025, FKG ULM berkolaborasi dengan RSGM Gusti Hasan Aman, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), serta Unilever untuk memberikan layanan kesehatan gigi yang komprehensif, meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif.
“Kami melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah, mendampingi anak-anak selama 21 hari untuk membiasakan sikat gigi dua kali sehari, serta memberikan layanan pencegahan seperti fissure sealant,” jelas Isnur.
Ia menambahkan, program BKGN tidak hanya berorientasi pada penanganan jangka pendek, tetapi juga memiliki target jangka panjang dalam menciptakan generasi yang memiliki kesadaran tinggi terhadap kesehatan gigi dan mulut.
“Pada tahun 2030, anak-anak usia 12 tahun diharapkan bebas dari karies. Itu tujuan besar yang ingin kita capai melalui upaya berkelanjutan seperti BKGN ini,” pungkasnya.


