Banjarbaru – Tingkat peredaran Narkotika di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) setiap tahunnya, dianggap masif alias masih bisa ditekan, oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banjarbaru bersama jajarannya.
Kenaikan angka peredaran narkoba di Kota Banjarbaru tidak mencapai 1 persen setiap tahunnya, hal itu diukur dari banyaknya ungkap kasus yang dilakukan oleh pihak kepolisian maupun BNN Kota Banjarbaru.
dr. Daryl Al Fitri, Penanggung Jawab Klinik BNN Kota Banjarbaru mengatakan, untuk pasien penyalahgunaan narkoba yang datang ke klinik kota Banjarbaru, mulai Januari sampai Oktober 2024 itu sekitar 65 orang.
“Untuk warga nya dari Banjarbaru, Kabupaten Banjar, ada juga sebagian dari Banjarmasin, dan Tanah Laut, kami siap menerima klien dari manapun wilayahnya.” Ujarnya, saat di wawancarai, Rabu (30/10/24) lalu.
Berdasarkan data Tahun 2023 dari bulan Januari sampai Desember terdapat 86 orang, yang sudah di tangani oleh BNN kota Banjarbaru.
“Karena ini tahun nya belum habis, masih sisa 2 bulan lagi, pasti akan meningkat kembali nanti dari yang 65 orang tadi,” Ungkapnya.
Rehabilitasi di BNN kota Banjarbaru, itu sistem nya rawat jalan.
“Jadi seminggu sekali ketemu saya selama 3 bulan, kita lihat membaik tes urine negatif, komunikasi dengan keluarga baik, komplit program, kemudian lanjut ke after care atau paska rehab,” Terangnya.
Masih kata dr. Daryl, syarat untuk rehabilitasi itu hanya KTP dan Gratis.
“Jadi yang penting datang, ada kemauan sadar diri untuk mau berubah, baru kita lakukan pelayanan rehabilitasi rawat jalan, kita lakukan wawancara terkait tingkat keparahan klien tersebut, apakah kategori ringan, sedang, atau berat, kalau ringan rawat jalan, kalo sedang ke berat kita rawat inapkan,” Tuntasnya.
