Banjarmasin – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan mengungkap hasil uji sampel darah pasien yang ditangani RSJ Sambang Lihum Kabupaten Banjar.
Sampel darah yang diterima dari Laboratorium Narkotika Samarinda Kalimantan Timur, menunjukkan bahwa sampel pasien negatif mengandung narkotika.
Kepala BNNP Kalsel, Brigjen Pol. Wisnu Andayana menyampaikan sebelumnya pihaknya mengirimkan sampel darah demi memastikan penyebab pasien mabuk hingga berhalusinasi.
Selain sampel pasien yang mengaku mengonsumsi pil putih tanpa merek, BNNP Kalsel juga memeriksa sampel dari pasien yang menengak minuman alkohol oplosan.
“Sudah kita terima, hasilnya negatif mengandung narkotika. Kita masih menyelidiki adanya kemungkinan zat terlarang lainnya,” tegasnya kepada ditemui habarkalimantan.com, Kamis (1/8/2024).
Lebih lanjut, Brigjen Pol. Wisnu Andayana menegaskan, sejak awal pihaknya menilai gembar-gembor soal tanaman kecubung jadi penyebab puluhan korban berjatuhan hanya pengalihan isu atau kambing hitam.
“Kita khawatir semua fokus terhadap kecubung, namun lengah terhadap peredaran narkotika,” sambungnya.
Dirinya juga menegaskan BNNP bersama Polda Kalsel terus mendalami termasuk mengejar oknum yang diduga memproduksi obat terlarang, yang ditengarai mengakibatkan puluhan warga berhalusinasi, bahkan dua diantaranya meninggal dunia.
Dihubungi terpisah, Kasi Humas dan Informasi RSJ Sambang Lihum, Budi Harmanto mengungkapkan hingga Agustus 2024, sebanyak 62 pasien ditangani pihaknya dengan gejala halusinasi hingga gaduh gelisah.
Berdasarkan data terupdate, dari total pasien tersebut 13 pasien diantaranya saat ini sudah menjalani rawat jalan.
“Total 62 orang yang ditangani. Pasien terakhir masuk 22 Juli 2024,” tandasnya.