Perayaan hari besar umat Buddha di Balangan, dilangsungkan di Vihara Dhammaratana Desa Kapul Kecamatan Halong pada Kamis (26/05).
Hari Raya Waisak 2566 Buddist Era (BE), umat Buddha di Balangan ambil tema ‘Moderasi Beragama Membangun Kedamaian’.
Bupati Balangan H Abdul Hadi berhadir pada acara yang dimulai dengan menampilkan tarian-tarian Dayak serta pentas seni khas orang Dayak tersebut secara langsung untuk melihat upacara sakral umat Buddha di sana.
“Peringatan Hari Dharma Waisak ini menunjukkan keberagaman agama kelompok masyarakat adat yang memiliki sikap saling menghormati antara satu dan yang lainnya. Ini merupakan sesuatu hal yang patut kita syukuri,” ujarnya.
Menurutnya, moderasi adalah mengambil jalan tengah yang mengutamakan keseimbangan.
Dimana dalam konteks beragama artinya memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem dan fundamental, serta tidak terlalu kaku, netral.
Dan bisa dikatakan moderasi beragama, mengambil jalan tengah dalam mencegah terjadinya radikalisme di dalam masyarakat, yang tentunya dapat berimbas terhadap persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bagi Balangan yang masyarakatnya beragam, moderasi beragama bisa dijadikan sarana untuk mewujudkan kehidupan beragama dan berbangsa yang rukun, harmonis, damai, toleransi dan taat konstitusi.
“Dengan semua itu kita bisa menggapai cita-cita menuju Balangan yang maju, dengan sikap yang lebih luas untuk Indonesia maju,” ucapnya.
Di Kabupaten Balangan, umatt Buddha merupakan kelompok terbesar kedua dalam populasi penduduk di Bumi Sanggam, yaitu mencapai lebih dari 4000 jiwa.
Terakhir atas peran dan kontribusi itulah, Abdul Hadi selaku kepala daerah mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh Umat Buddha Balangan, dengan tujuan untuk terus memperkuat moderasi beragama.