Program Penghapusan 1000 Jamban Apung yang diawali Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas PUPR Banjar sejak tahun 2016 lalu, pada tahun ini kembali direalisasikan dengan memulai pembongkar Jamban Terapung di Desa Tambak Baru Kecamatan Martapura.
Kick Off Pembongkaran Jamban Terapung yang kembali dilakukan oleh Bupati Banjar H Khalilurrahman, Rabu (5/2/2020), akan dilanjutkan dengan membongkar sebanyak 302 buah jamban di 22 Desa dari 5 (Lima) Kecamatan, yakni Kecamatan Sungai Tabuk, Martapura Barat, Martapura Timur, Martapura dan Kecamatan Astambul.
“Kegiatan hari ini sebagai keberlanjutan program penghapusan 1000 jamban apung agar sanitasi masyarakat semakin baik,” ucap Bupati Banjar.
Bupati Banjar yang akrab disapa Guru Khalil ini juga mengungkapkan, selama Program Penghapusan 1000 Jamban Apung ini dilaksanakan banyak faktor kendala yang menghambat, seperti kondisi kebiasaan/perilaku masyarakat, kurangnya kesadaran, ekonomi lemah, lahan yang terbatas, konstruksi septik tank di tanah rawa dan berair, serta besarnya pendanaan.
“Tapi dengan kerja keras dan kebersamaan dari segenap komponen jajaran Pemerintah dan Masyarakat serta elemen pemangku kepentingan di Kabupaten Banjar, kendala tersebut dapat diatasi sehingga upaya meningkatkan layanan sanitasi sudah dapat dicapai,” ungkapnya.
Sementara Sekretaris Daerah yang juga Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Banjar HM Hilman menjelaskan bahwa total jamban apung yang sudah dibongkar hingga tahun ini sebanyak 913 buah, jadi masih tersisa 87 dari target 1000 jamban apung. Namun pada tahun ini juga melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kita rencanakan akan menghapuskan sebanyak 278 unit jamban terapung dan membangun sanitasi sebanyak 180 unit.
“Mudah-mudahan diakhir tahun 2020 – awal Januari 2021, sebanyak 1.341 unit jamban terapung dapat kita hapuskan sebagai program berkelanjutan, digantikan dengan pembangunan sanitasi antiseptik individu yang memenuhi standar,”jelasnya.