Martapura – Capaian Vaksinasi yang rendah menyebabkan Kabupaten Banjar harus kembali melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 sesuai dengan Inmendagri (Instruksi Menteri Dalam Negeri) No 54 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan PPKM di Daerah.
Rendahnya capaian vaksinasi ini pun menurut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar HM Rofiqi lantaran beberapa faktor.
“Pertama kita tidak memiliki data valid masyarakat yang sudah tervaksin di Kabupaten Banjar,” ucapnya pada Senin (25/10/2021).
Lebih jauh Politisi Partai Gerindra ini menjelaskan, Tentunya hal itu berkaitan dengan pelaksanaan vaksinasi selama ini dimana data vaksinasi sepenuhnya dipegang oleh pihak pelaksana.
“Seperti Lanal Banjarmasin kemarin, mereka selaku pelaksana maka datanya masuk Banjarmasin begitu pula yang lainnya,” bebernya.
Mereka lanjut Rofiqi memiliki akun-akun tersendiri untuk menginput data vaksinasi tersebut.
Ditambahkan Rofiqi, Selain distribusi vaksin yang terkendala keinginan masyarakat untuk mengikuti vaksinasi dengan merek tertentu juga menjadi penyebab tidak maksimalnya capaian vaksinasi di Kabupaten Banjar.
“Masyarakat kita ini sangat antusias mengikuti vaksin terlebih dibukanya kembali pelaksanaan Umroh, alhasil mereka hanya menginginkan vaksin yang diakui pihak Arab Saudi seperti Astrazeneca, sedangkan di tempat kita yang datang kebanyakan Sinovac,” tambahnya.
Sementara itu, Rofiqi juga berpendapat pelaksanaan vaksinasi yang dibarengi dengan pembagian bansos menurutnya akan meningkatkan antusias masyarakat.
“Tapi kembali lagi, tergantung kemampuan daerah,” pungkasnya.
Diketahui capaian vaksinasi di Kabupaten yang memiliki populasi terbanyak kedua setelah Kota Banjarmasin ini hingga saat ini di bawah angka dua puluh persen.
