Sejumlah perwakilan Aliansi Mahasiswa Kota Banjarbaru, melakukan aksi demo di depan Kantor DPRD Kota Banjarbaru, Rabu (7/9/22) pada pukul 10.00 wita.
Aksi demo yang di lakukan ini bertujuan untuk menyampaikan aspirasi kepada Ketua DPRD Kota Banjarbaru, terkait penolakan kenaikan BBM.
Diketahui, Aksi demo yang ditujukan kepada Ketua DPRD, Fadliansyah, sempat tertunda lantaran yang bersangkutan sedang dalam perjalanan pulang dari Jakarta.
Sementara itu, Demi meredam dan menenangkan mahasiswa, Anggota DPRD Kota Banjarbaru, Iriansyah Ghani datang dan menyampaikan kepada mahasiswa bahwa Ketua DPRD sedang dalam perjalanan pulang.
“Ketua Sedang dalam perjalanan pulang dari Jakarta, saya minta waktu 30 menit untuk menunggu, Ketua akan menemui kalian,” ujarnya.
Disisi lain, Merasa yang datang dan menemui mereka bukanlah orang yang dituju, mahasiswa mencoba memaksa masuk ke dalam Gedung DPRD Kota Banjarbaru, namun aksi tersebut di halangi oleh petugas yang berjaga, hingga akhirnya terjadi aksi dorong-dorongan antara keduanya.
Salah seorang perwakilan aliansi mahasiswa sekaligus pimpinan salah satu elemen, Cahyono Onyvarani mengatakan, ingin mengingatkan kepada Pemerintah Kota Banjarbaru, bahwa ekonomi banjarbaru tidak baik-baik saja.
“Tujuan kami datang kesini adalah untuk mengingatkan pemerintah kota bahwa kondisi ekonomi masyarakat kota Banjarbaru sedang tidak baik-baik saja ditambah pula dengan kenaikan BBM,” ujarnya.
Lebih lajut ia mengatakan, pihaknya pun ingin agar DPRD Kota Banjarbaru, dapat menerima aspirasi mereka dan mengembalikan harga BBM ke harga semula.
“Kami dengan tegas menolak dengan adanya kenaikan harga BBM ini, dan kami ingin harga BBM dikembalikan ke harga semula, karena kami rasa dengan kenaikan BBM ini akan berimbas kepada harga-harga bahan pokok lainnya juga,” tuturnya.
Tak lama kejadian dorong-dorongan itu terjadi, Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Fadliansyah pun datang menemui para mahasiswa.
“Tanggapan saya terkait ini, sebagai DPRD ini merupakan suatu hal yang menyakitkan dan disayangkan sekali kenapa harga BBM bisa naik, padahal kita baru bangkit dari keterpurukan Covid-19,” ujarnya.
Lebih lanjut, Fadli mempertanyakan sikap pemerintah terkait kenaikan harga BBM, yang menurutnya lebih baik dilakukan setelah ekonomi pulih.
“Kenapa naiknya tidak setelah ekonomi kita benar-benar pulih, atau diatas rata-rata negara lain,” ucapnya.
Indonesia sebagai negara yang katanya kaya akan minyak, menurut Fadliansyah sungguh menjadi pemandangan yang ironi kebijakan pemerintah pusat dalam menaikkan harga BBM.
“Ini sungguh ironi, katanya negara kita kaya minyak, tapi nyatanya susah untuk membeli minyak, dan mengelola sumber daya kita yang luar biasa,” tuturnya.
Ia juga dengan tegas mengatakan, DPRD Kota Banjarbaru menolak adanya kenaikan harga BBM.
“DPRD kota banjarbaru menolak kenaikan harga BBM, dan menayakenyayangkan pemerintah yang menaikkan harga saat ekonomi seperti ini,” tegasnya.
Ia juga berjanji, pihaknya akan segera melakukan rapat dengan Pemerintah Kota Banjarbaru, mengenai persoalan kenaikan harga BBM tersebut.
Dan meneruskan aspirasi mahasiswa kepada Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat.
