Setelah beberapa waktu yang lalu ODP di Kabupaten Banjar turun signifikan menjadi 127 orang, pada Sabtu (4/4/2020) jumlah ODP kembali mengalami kenaikan menjadi 135 orang.
Kenaikan tersebut diumumkan langsung oleh Sekda Banjar, HM. Hilman di Command Center Barokah, Mahligai Sultan Adam, Martapura saat teleconference perkembangan Covid-19 oleh Gugus Tugas kepada awak media.
“Jumlah ODP kembali naik menjadi 135 orang, peningkatan ini karena warga kita yang dari luar daerah berdatangan masuk ke Kabupaten Banjar (Pulang kampung),” ungkapnya.
Sangat waspada terhadap penyebaran Covid-19 di Kabupaten Banjar, Gugus Tugas masih terus mengupayakan persiapan desa tangguh dan tanggap Covid-19 melalui para camat.
“kita maksimalkan sosialisasi untuk cuci tangan dengan air mengalir dan sabun di desa-desa, serta penerapan social distancing. Harapan dalam 14 hari ke depan jika masing-masing desa dapat disiplin maka akan muncul desa bebas Covid-19. Harapannya ini nantinya juga akan memunculkan kecamatan bebas Covid-19,” terangnya.
Masing-masing desa kata Hilman harus tetap mempertahankan statusnya jika telah ditetapkan menjadi desa bebas Covid-19 dengan memperketat masuk orang.
“Mereka harus membangun pertahanan masing-masing, kalau mata rantai yang diputus ini jebol maka konsekuensi yang dihadapi oleh desa atau kelurahan akan cukup besar akibat masuknya virus ini,” sebutnya.
Sementara Juru Bicara Gugus Tugas sekaligus Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar, dr. Diauddin menjelaskan kondisi 3 orang pasien positif Covid-19 dari Kabupaten Banjar saat ini stabil.
“2 orang pasien sempat memerlukan bantuan oksigen, tapi sudah membaik,” terangnya.
Diauddin menambahkan kembali ada 1 warga Kabupaten Banjar yang masuk ke RSUD Ulin dan belum diperiksa sehingga masih tak bisa dipastikan masuk PDP atau tidak.
“Pasien baru ini merupakan warga Kertak Hanyar yang sehari-hari bekerja di Banjarmasin. Kita tunggu statusnya besok,” ucapnya.
Dinkes Banjar katanya baru mendapatkan informasi ini setelah meminta update terbaru dari RSUD Ulin.
“Pasien ini dirujuk ke RSUD Ulin tidak melalui kita, tapi langsung ke sana sehingga kita tak jarang terlambat mendapatkan informasi seperti ini. Sempat mau dimasukkan sebagai pasien dari Banjarmasin, tapi kita sudah berkoordinasi dengan Dinkes Banjarmasin sehingga kasus terbaru ini kita ambil alih, kita tunggu saja hasil pemeriksaannya,” tegas Diauddin.