Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Balangan lakukan pencegahan penyakit di ternak sapi, dengan Biosecurity.
Biosecurity sendiri, merupakan serangkaian tindakan pencegahan yang dirancang, untuk mengurangi risiko penularan penyakit menular pada tanaman dan ternak, hama yang dikarantina, dan organisme hasil modifikasi genetik.
Kepala DKP3 Ir Tuhalus menyampaikan, Kabupaten Balangan memang tidak terlalu banyak terimbas penyakit PMK ini.
Namun ungkapnya, Pemerintah ingin meningkatkan baik biosecurity maupun daya tahan tubuh ternak guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ada 3 wilayah yang menjadi fokus Biosecurity oleh pihak DKP3 Balangan, yakni di sentra kawasan pembibitan peternakan di Desa Gampa Paringin Selatan dengan jumlah hewan ternak sapi yang diperiksa 36 ekor.
Kemudian di Desa Kalahiang Paringin dengan jumlah 12 ekor dan Desa Lajar Lampihong berjumlah 25 ekor, semua dalam keadaan aman dan tidak terinfeksi PMK, selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan secara bertahap ke desa-desa lain di Kabupaten Balangan.
Drh.DAP Asrinadi, KJF DKP3 menjelaskan, bahwa PMK ini mempunyai gejala secara klinis, yakni lesi di sekitar mulut, lidah, gusi maupun sekitarnya, adanya lesi pada sekitar kuku, kemudian pincang tidak bisa berjalan.
Ia juga menambahkan mengenai penanganan yang harus dilakukan, pertama adalah karantina dipisahkan dengan hewan lain, dilakukan tindakan pengobatan seperti pemberian antibiotic, vitamin dan antihistamin.
Sementara itu Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Balangan Nur Fariani, yang juga mendampingi pelaksanaan pemeriksaan PMK pada hewan ternak oleh DKP3 menyatakan, sangat mendukung kegiatan pencegahan PMK tersebut.
“Kami meminta dari Pemerintah Kabupaten Balangan bisa terus memperhatikan peternak, walaupun tidak terserang penyakit PMK,” pungkasnya.