Banjar – Forum bertujuan sebagai tahapan lanjutan untuk mendukung pelaksanaan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), menggali informasi serta menyinergikan seluruh stakeholder dari perangkat daerah, perbankan, dunia usaha dan lembaga serta organisasi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Sekda Banjar HM Hilman saat membuka Forum Multi Pemangku Kepentingan Daerah atau District Multi Stakeholder Forum (DMSF) Program YESS, di Hotel Aston Banua, Kecamatan Gambut, Selasa (4/6/2024) pagi.
Melalui program YESS diharapkan akan terwujud regenerasi petani Kabupaten Banjar, meningkatnya kompetensi sumber daya manusia dari pedesaan dan meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.
“Pertanian menjadi lapangan kerja menarik, prospektif, menguntungkan dan berdampak pada penurunan angka pengangguran serta menurunkan tingkat kemiskinan, selain itu juga menjadikan wirausaha milineal yang tangguh dan berkualitas,” harapnya.
Hilman menjelaskan, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Banjar tahun 2025-2045 memiliki tema Bumi Intan (Banjar Berkelanjutan, Maju, Agamis sebagai Sentra Perikanan, Pariwisata dan Pertanian). Salah satu misinya adalah mewujudkan transformasi ekonomi yang inklusif sebagai lumbung logistik Kalimantan.
Sementara itu Project Manager Program YESS Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan Angga Tri Aditia Permana menambahkan, peran multi pihak untuk mengembangkan usaha petani muda saat ini diintervensi secara individual kemudian melembaga.
“Pengembangan suatu usaha tidak hanya dilakukan satu sektor atau SKPD teknis saja tapi perlu pihak-pihak lain seperti perbankan dan Baznas juga aktif dalam menyalurkan pembiayaan atau akses permodalan untuk usaha-usaha produktif,” tambahnya.
Angga berharap semua stakeholder yang berhadir dapat mendorong dalam mengembangkan enterpreneurship dan employment khususnya di wilayah Kabupaten Banjar.
Sementara Kriteria untuk Program YESS di Kabupaten Banjar dengan cara menunjukkan NIK di wilayah Kabupaten Banjar, usia 17-39 tahun layak dibantu, sementara untuk petani yang sudah maju dan mapan dijadikan sebagai mentor.
“Pada Forum ini juga dihadirkan mitra-mitra petani maju salah satunya petani cabai sehingga anak-anak muda dapat belajar dari petani tersebut,”jelasnya.
Turut hadir Kepala Bappedalitbang Nasrullah Shadiq, Kadis Pertanian Warsita dan para camat.