Jenazah enam korban pesawat Semuwa Aviasi Mandiri (SAM) Air yang jatuh di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, akhirnya berhasil ditemukan dan dievakuasi, Selasa (27/6). Pesawat dengan kode penerbangan PK-SMW itu jatuh di sebuah bukit pada ketinggian 2.208 meter di atas permukaan laut dan ditemukan dalam kondisi hancur, Jumat (23/6).
“Hari keempat proses evakuasi oleh tim SAR gabungan. Hari ini juga sudah berhasil dievakuasi enam jenazah penumpang dan kru pesawat SAM Air yang jatuh di Yalimo,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, Selasa (27/6) sore.
Enam jenazah itu terdiri dari empat penumpang dan dua kru pesawat SAM Air. Berdasarkan manifes pesawat SAM Air, identitas keenamnya yakni Bartolomeus (34), Ebeth Halerohon (29), Dormina Halerohon (17), Kilimputni (20), Hari Permadi (pilot), dan Levi Murib (kopilot). Selanjutnya, keenam jenazah itu dievakuasi menggunakan helikopter Caracal TNI Angkatan Udara HT-7201 menuju Wamena.
Setelah tiba di Wamena enam jenazah itu kembali diterbangkan menuju Jayapura untuk menjalani proses identifikasi.
“Setelah dievakuasi dari Yalimo kemudian dibawa menggunakan helikopter ke Wamena. Langsung diterbangkan ke Jayapura untuk selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi oleh tim disaster victim identification (DVI) dari Polda Papua,” ujar Benny.
Penyebab Pesawat Jatuh Masih Belum Diketahui
Sejauh ini polisi belum bisa membeberkan penyebab jatuhnya pesawat SAM Air di wilayah perbukitan Yalimo. Saat ini polisi masih menanti laporan resmi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Terkait jatuhnya pesawat tersebut benar karena kecelakaan. Namun untuk penyebab dari kecelakaan itu masih yang kami tunggu informasi atau laporan resmi dari KNKT,” jelas Benny.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo. Saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat SAM Air tersebut. “Tim kami masih di lokasi. Kami belum update informasi. Belum ada yg bisa disampaikan. Masih diselidiki,” katanya dengan singkat kepada VOA.
Sementara itu belum ada keterangan resmi dari maskapai SAM Air usai ditemukannya enam jenazah tersebut.
Pesawat SAM Air yang jatuh tersebut memiliki tipe Cessna Grand Caravan C208B. Pesawat itu berangkat dari Bandara Elelim menuju Bandara Ilaga pada pukul Jumat (23/6), sekitar pukul 10.53 WIT, dan hilang kontak pada pukul 11.07 WIT.