Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pengurus Cabang Simpang Empat Pengaron, Kabupaten Banjar menggelar konferensi kerja II dengan tujuan menyampaikan program hasil dari pada konferensi kabupaten yang dilaksanakan 3 bulan yang lalu, menggali permasalahan yang sedang terjadi di dunia pendidikan khususnya di simpang empat. Seperti terkait kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka di Kabupaten Banjar dan peningkatan Profesionalisme Guru dalam pengabdian mengajar di sekolah dasar dan di satuan nya masing-masing.
Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Liana Penny, Kasi Kurikulum jenjang SD Kabupaten Banjar, Ketua dan Wakil Pengurus cabang serta kurang lebih 25 orang peserta dari 3 Kecamatan yaitu Cintapuri Darussalam, Simpang Empat Pengaron dan Telaga Bauntung.
Dikatakan Plt Kadisdik Banjar, Liana penny, bahwa peran PGRI itu sangat penting dan menjadi ujung tombak bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Banjar, apalagi sekarang menurutnya Kabupaten Banjar juga akan bertahap melaksanakan kurikulum baru dan berproses menjadi sekolah penggerak.
“PGRI sebagai mitra utama pendidikan tentu peran PGRI sangat luar biasa, termasuk peran PGRI terhadap implementasi kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka, karena itu sesuatu hal yang baru jadi kita harus banyak belajar dan berkolaborasi” Kata Liana.
Liana penny juga menambahkan bahwa PGRI adalah wadah untuk mewujudkan visi dan misi Bupati Banjar dan berharap bisa lebih merangkul masyrakat untuk perkembangan pendidikan.
“Dalam 2022 ini target kita adalah mengajak pesantren untuk mengikuti ke jenjang terbuka karena masih banyak anak anak yang dari SD lalu harus berhenti melanjutkan ke jenjang sekolah terbuka atau umum dan juga masih ada pondok yang belum mau menerima pendidikan umum, tapi saya yakin lambat laun hal tersebut pasti akan diterima oleh masyarakat khusus nya di pondok pesantren,” terang Liana.
Selain itu konferensi ini juga membahas tentang kesejahteraan anggota organisasi seperti yang dijelaskan oleh Suprat Wakil ketua PGRI Kecamatan Simpang 4 sekaligus ketua pelaksana konferensi.
“lewat konferensi ini kita juga memperjuangkan permasalahan-permasalahan anggota misal tidak linear dengan pendidikan nya, sehingga mutu pendidikan di Kabupaten Banjar dari guru yang mengampu nya sudah standar, dan guru guru yang honor bisa kita tingkatkan menjadi kontrak bahkan p3k yang kita usulkan ke dinas pendidikan melalui PGRI, dan harapan saya untuk PGRI semoga benar benar menghasilkan prestasi yang gemilang, menjadi pemrakarsa, bisa tampil khusus nya di simpang 4 ini,” tutupnya.
