General Motors (GM) baru-baru ini mengungkapkan ketidak tertarikannya pada Facebook sebagai platform untuk beriklan.
Dalam sebuah laporan Automotive News, perusahaan otomotif asal Amerika Serikat itu tidak terlalu menyukai cara Facebook dalam menangani konten-konten penebar kebencian yang berkaitan dengan merek pembuat mobil.
Oleh karena itu, General Motors dilaporkan telah menarik diri dari upaya untuk beriklan di platform media sosial. Penarikan termasuk platform media sosial lain di bawah Facebook seperti Instagram dan WhatsApp.
Kekinian, platform media sosial telah menjadi salah satu saluran para pengiklan untuk mencapai target pasar. Jika sebelumnya, televisi adalah tempat yang tepat untuk pengiklan, kini wahana inilah menjadi ajang pariwara.
Sebagai informasi, General Motors bukan satu-satunya perusahaan otomotif yang memboikot Facebook. Sebelumnya beberapa carmaker seperti Ford, Honda, dan Volkswagen juga melakukan penolakan untuk beriklan di media sosial itu.
Namun mesti diakui, seiring meningkatnya pengguna internet, platform media sosial terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini membuat para pengiklan tertarik untuk menjual produk dan merek mereka.
Bahkan pada studi yang dilakukan tahun ini, ada 1,4 miliar pengguna aktif di Facebook setiap hari. Masing-masing menghabiskan rata-rata 58 menit di platform.
Lebih dari setengah pengguna berusia antara 18 hingga 34 tahun. Selain itu, masa pandemi COVID-19 diprediksi akan membuat lonjakan orang berkunjung ke platform media sosial.
Sumber : https://www.suarakalbar.co.id/