Grand Lounching program aplikasi anti-antri di seluruh puskesmas Kota Banjarbaru digelar Pemerintah Kota Banjarbaru di Kantor Dinas Komunikasi Informasi (Diskominfo) Kota Banjarbaru, Kamis (22/10/2020).
Program anti-antri merupakan gebrakan Pemerintah Kota Banjarbaru dalam meujudkan Kota Pelayanan Berkarakter yang mana dari hasil buah pikiran anak muda Kota Banjabaru sendiri.
Menurut Pejabat Sementara (PJS) Wali Kota Banjarbaru, Bernhard E Rondonuwu, ini merupakan inovasi yang sangat brilian dimasa pandemi covid-19. Dimana, trend covid-19 di Banjarbaru yang kian hari terjadi penurunan itu akan semakin turun dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh generasi 4.0.
“Saya berharap akses website ini tidak hanya bisa diberdayakan di setiap puskesmas maupun rumah sakit saja, tapi juga bisa masuk ke dalam kantor-kantor kelurahan, kecamatan bahkan nanti di setiap ruang layanan publik,” harapnya.
Ia berharap nantinya program aplikasi antiantri ini tidak hanya diterapkan di puskesmas-puskesmas saja, akan tetapi dapat juga diterapkan di setiap instansi pelayanan masyarakat khususnya.
“Bahkan mall pelayanan publik Banjarbaru sudah hampir selesai dan saya ingin disana nanti juga bisa diterapkan aplikasi anti Antri ini,” tambahnya.
Trizdiya Resnawan, selaku Ketua Yayasan Senusa Foundation Program aplikasi ini dilounching untuk mengintegrasi persoalan kerumunan yang terjadi di setiap layanan kesehatan di Kota Banjarbaru.
Ia menyampaikan aplikasi itu diupayakan akan mempermudah pengurusan layanan kesehatan tanpa harus melakukan tatap muka.
Ia juga berharap tidaknya untuk layanan kesehatan saja program anti antri bisa di akses tapi juga di seluruh layanan publik guna melandaikan pandemi covid-19 di Kota Idaman Kota Banjarbaru.
“Mohon doa juga aplikasi anti antri ini tidak hanya bisa diakses pemerintah Kota Banajarbaru saja, tapi 13 Kabupaten Kota di Kalimantan selatan juga bisa menggunakannya,” pungkasnya.