Banjarbaru—Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) XXI di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) resmi dibuka oleh Plt. Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin melalui Asisten Administrasi Umum, Ahmad Bagiawan di Desa Barikin, Kecamatan Haruyan, Kabupaten HST pada Jum’at (6/11) sore.
Tarian Baksa Kembang sebagai opening ceremony ASKS XXI Kabupaten HST Tahun 2024, sembilan perempuan itu menyerahkan kembang kepada tamu kehormatan yakni Agus Muare, sang raja pantun asal Kalbar; Isbedy Stiawan ZS, penyair asal Lampung dan Armiati Rasyid, Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalsel, serta pegiat sastra Kabupaten/Kota.
Lalu, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setdaprov Kalsel Ahmad Bagiawan menggerakkan papan berbentuk sekop wayang di atas panggung. Kemudian, membacakan peluncuran 10 Buku Karya Sastrawan ASKS XXI di antaranya karya Iberamsyah Barbary, Ali Syamsuddin Arsi, Helwatin Najwa, Asna Sepriawati, Rezqie M. A. Atmanegara dan sebagainya.
“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa aruh sastra menjadi agenda tahunan yang sangat penting, bukan hanya bagi masyarakat Kalsel tetapi buat pengembang masyarakat nasional. Dan memastikan agar nilai-nilai kearifan lokal tetap hidup,” ucap Plt. Gubernur Kalsel, H. Muhidin dalam sambutan tertulis yang disampaikan oleh Asisten Administrasi Umum, Ahmad Bagiawan.
Disampaikan H. Muhidin, berpacu dengan tema ASKS XXI Kabupaten HST yaitu Mamucukani Aksara, Maranggam Sastra, tema itu maka ingin mengenalkan kepada generasi muda bahwasanya nilai terdahulu harus tetap hidup di sekitar kita.
“Mendorong kepada seluruh peserta menjadikan sastra sebagai alat ekspresi diri, tetapi dapat membangun masyarakat yang beradap, toleransi dan berpikiran maju,” tegasnya.
Lewat acara aruh sastra ini, H. Muhidin mengajak peserta sebagaimana momentum dalam merefleksikan dan bentuk aksi kebangkitan sastra, serta kebudayaan di Banua.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten HST, Muhammad Yani ingin menghidupkan semua aktivitas seni dan kebudayaan, terlebih resos yang ada di Desa Barikin, Kecamatan Haruyan. Tempat inilah banyaklah lahir pegiat seni tradisi maupun modern, yang telah melahirkan banyak seniman maupun sastrawan.
“Di tempat ini, kita bisa berkumpul dapat menyambung rasa dan empati bersama. Mari dari Barikin, mulailah berkesenian yang di lokal maupun di Nusantara. Jadi, kita niatkan ajang sastra ini untuk pengembangan kebudayaan yang terus turun temurun,” ungkap Yani.
Adapun Ketua Pelaksana ASKS XXI HST, M. Fuad Rahman yang merupakan Ketua Dewan Kesenian Daerah HST pun menyampaikan bahwa ajang aruh sastra ini akan memunculkan penulis muda di generasinya, sehingga mendorong kreativitas dalam kekaryaan semakin berkembang.
“Dunia kepenulisan dan kekaryaan terus berkembang seiring zaman, serta beregenerasi setiap hari. Baik itu segi kualitas maupun kuantitas, sehingga menjadi sarana publikasi,” ujarnya.
Secara umum, Fuad menjelaskan ajang aruh sastra menjadi wadah atau ruang silahturahmi antar sesama sastrawan, seniman dan budayawan. Kemudian, dia menyebut berdasarkan hasil pleno di Kabupaten Tanah Laut maka Kabupaten HST didaulat menjadi tuan rumah ke-21.
Selama tiga hari, Fuad ingin mengajak peserta agar dapat menggali lebih jauh tentang Desa Barikin dengan segala potensinya dalam pendekatan riset. Dan ASKS telah menggelar 6 lomba yaitu sayembara menulis puisi Banjar, pantun, kisdap, cerpen, pantun dan jingle ASKS.
“46 naskah puisi Banjar, 19 cerpen, 71 kisdap, 92 pantun dan 4 karya jingle ASKS. Kita menerbitkan 2 antologi yaitu kumpulan puisi penyair Kalsel, ini luar biasa karena banyak mengirim sekitar 460 naskah yang masuk,” tandasnya.
Diakhir, pengumuman juara utama sayembara karya sastra yakni Maulidanoor Aprilyanti (Puisi Banjar), Hadani Had (Pantun), Risma Liyanti (Cerpen), Miranda Seftiana (Kisdap), serta Tika Hartika dan Achyar Rosandie memenangkan jingle Aruh Sastra Kalimantan Selatan secara resmi. (Adpim)