MARTAPURA, – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banjar Hj. Nurgita Tiyas Sambut Kedatangan Tim Penilai Lomba Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) Provinsi Kalimantan Selatan di Mahligai Sultan Adam Martapura, Senin (21/11/2021) pagi.
Lomba B2SA yang mengutamakan kuliner berbahan dasar singkong dan kuliner jenis mie ini dimaksudkan untuk menggalakkan konsumsi pangan yang beragam dan mengurangi konsumsi beras di Provinsi Kalimantan Selatan yang cukup tinggi dengan menarik minat masyarakat dalam mengolah menu B2SA sehari-hari.
Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Hj. Nurgita Tiyas mengungkapkan, persiapan yang dilakukan pihaknya dalam mengikuti perlombaan B2SA tingkat Provinsi Kalimantan Selatan ini antara lain bekerjasama dengan Dinas terkait, kader yang berpengalaman dan yang sudah mendapatkan pembekalan.
“Harapan kami kedepannya mudah-mudahan ini bisa menjadi peluang dan jalan untuk mengharumkan nama Kabupaten Banjar di tingkat Provinsi maupun tingkat Nasional. Alhamdulillah di tahun sebelumnya sudah mendapat juara 1, mudah-mudahan di tahun ini dapat membawa hasil yang terbaik” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel Hj. Rolena Kinawati, salah satu dari juri lomba menjelaskan kriteria penilaian sesuai dengan judul B2SA.
Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel Hj. Rolena Kinawati
“Yang kita nilai ada keragaman pangan, beragam atau tidak. Beragam itu ada makanan pokok, sayuran, lauk, ada buah dan aman dikonsumsi, itu kriteria pasti. Terus bergizi, ada karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, protein hewani ataupun nabati, dan aman. Itu kami lihat apakah ada cemaran lain yang membahayakan. Kita tidak melarang pewarna makanan, namun didalam lomba ini kita hindari” jelasnya.
Tim penilai terdiri dari perwakilan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Institut Teknologi Pangan, pengusaha kuliner, dan Ahli Gizi.
Penilaian lomba dilaksanakan dengan mengunjungi semua Kabupaten/Kota di Kalsel dengan mematuhi protokol kesehatan. Sebelum pandemi Covid-19 lomba dilaksanakan hanya di satu tempat.
