Menandai kegiatan “Indonesia Satu Ekspor ke-22” Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) ekspor hasil perikanan dengan nilai mencapai USD/$ 88.249.011.
Sebanyak 19.145,3 ton dan 1,2 juta ekor ikan sehat bermutu dari berbagai daerah akhirnya menembus pasar dunia. Pengiriman hasil perikanan ini diberangkatkan dari Instalasi KIPM Puspa Agro Sidoarjo pada Selasa (26/10/2021).
“Tentu ini sebuah kegiatan yang patut kita syukuri bersama, karena momen ini bertepatan dengan peluncuran Ekonomi Biru, Laut Sehat, Indonesia Sejahtera,” kata Kepala BKIPM, Rina melalui keterangan tertulisnya.
Rina menambahkan, selama periode 19 – 25 Oktober 2021, jajarannya di 46 unit pelaksana teknis (UPT) yang tersebar di seluruh Indonesia telah menerbitkan 1.379 Health Certificate (HC). Adapun komoditas perikanan yang diekspor berupa ikan konsumsi dan ikan hias yang berasal dari 29 Provinsi di Indonesia.
“Terima kasih kepada teman-teman di lapangan, dengan menerbitkan HC berarti sejumlah itu pula pelaku usaha terlayani penjaminan mutu keamanan pangan dan kesehatan ikan,” sambungnya.
Pada Indonesia Satu Ekspor produk perikanan akan dikirim ke 44 negara tujuan dan diberangkatkan dari 18 Pelabuhan Laut serta 15 Bandar Udara. Produk yang dilepas mencapai 38 jenis, mulai dari udang, tuna, hingga ikan hias.
“Ekspor ini membuktikan bahwa pandemi tidak menghalangi kita untuk terus memberikan pelayanan optimal,” ujar Rina.
Ke depan, Rina memastikan jajarannya akan tetap bekerja semaksimal mungkin sekaligus memperkuat sinergitas dengan para pemangku kepentingan sektor kelautan dan perikanan. Dia berharap, melalui pelayanan optimal seperti penerbitan sertifikat HC, cara karantina ikan yang baik (CKIB) dan aksi jemput bola ke pelaku usaha, ekonomi masyarakat bisa terus bergerak dan bangkit dari situasi pandemi.
“Ekspor merupakan bagian dari upaya percepatan ekonomi nasional. Karenanya, kita akan terus bergerak dan bersinergi dengan para stakeholder untuk menjaga atau bahkan meningkatkan ekspor kita,” tutupnya.
Disamping Indonesia Satu Ekspor, BKIPM juga melaksanakan Bimbingan Teknis bagi pelaku usaha jasa mikro pemula dalam rangka mendapatkan pemahaman dan mendapatkan akses perizinan OSS, NIB, KUSUKA dan NIKI yang dilaksanakan di 23 lokasi dengan jumlah peserta sebanyak 1.270 orang, Pencanangan Quality Assurance di kawasan terobosan Kelautan dan Perikanan serta penggalangan partisipasi masyarakat pelaku usaha untuk peningkatan gizi masyarakat dengan membagikan ikan. Rangkaian kegiatan tersebut masuk dalam Peluncuran Ekonomi Biru, Laut Sehat, Indonesia Sejahtera di lingkup BKIPM.
Sebelumnya, Menteri Trenggono mendorong jajarannya memaksimalkan keberadaan unit pelaksana teknis (UPT) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya agar UPT bisa menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat dan negara.
Menurutnya, UPT adalah core KKP sekaligus bentuk kehadiran negara langsung di tengah masyarakat kelautan dan perikanan.
“Produktivitas UPT tidak sebatas pelayanan tapi juga menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat dan negara,” kata Menteri Trenggono.