ANTWERPEN, BELGIA – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tanah Laut, Hj. Dian Rahmat Trianto, mendapat apresiasi dari Kedutaan Besar Kerajaan Belgia untuk Indonesia setelah berhasil membawa kain tradisional Sasirangan tampil di kancah internasional melalui ajang Indonesia Creative Week (ICW) Belgia 2025.
Ajang ICW Belgia 2025 digelar pada 13–14 Desember 2025 di Antwerpen Central Station, Belgia. Dalam kegiatan tersebut, Sasirangan Tanah Laut ditampilkan sebagai salah satu produk unggulan budaya Indonesia dan digunakan oleh sejumlah desainer Belgia dalam peragaan busana, sehingga menarik perhatian publik serta pelaku industri kreatif Eropa.
Partisipasi Sasirangan dalam event internasional tersebut dinilai sebagai langkah strategis dalam memperkenalkan warisan budaya Kalimantan Selatan ke pasar global, sekaligus menunjukkan potensi produk kriya lokal Indonesia untuk bersaing di tingkat internasional.
Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kontribusinya dalam melestarikan serta mengembangkan Sasirangan, Hj. Dian Rahmat Trianto diundang secara khusus oleh Kedutaan Besar Kerajaan Belgia untuk Indonesia dalam sebuah acara makan siang resmi. Dalam kesempatan itu, ia juga menerima cendera mata kehormatan dari Duta Besar Belgia untuk Indonesia, H.E. Frank Felix, sebagai simbol apresiasi atas peran aktifnya dalam memperkuat diplomasi budaya antara Indonesia dan Belgia.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya mempererat hubungan bilateral kedua negara melalui jalur kebudayaan dan ekonomi kreatif, sekaligus membuka peluang kerja sama internasional bagi para perajin dan pelaku UMKM Sasirangan.
Keberhasilan Sasirangan Tanah Laut tampil di ICW Belgia 2025 diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal, memperluas jaringan pemasaran, serta mendorong keberlanjutan pelestarian budaya daerah.
“Pencapaian ini merupakan hasil kerja bersama para perajin Sasirangan di Tanah Laut. Saya berharap Sasirangan tidak hanya dikenal sebagai warisan budaya, tetapi juga mampu berkembang sebagai produk kreatif yang berdaya saing di pasar internasional,” ujar Hj. Dian Rahmat Trianto.
