Kakek paruh baya gegerkan warga Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) atas aksinya curi kulit alis dan kelopak mata Jenazah.
Aksi MS terbongkar setelah salah satu keluarga korban, warga Jalan Matang Hambawang, Rt. 011, Rw. 006 Desa, Kelurahan Benawa Tengah Kecamatan Barabai, Kabupaten HST melapor perbuatannya ke Kepolisian Resort HST.
Dari Barang bukti yang didapat oleh pihak kepolisian, setidaknya ada 40 jenazah yang berhasil MS iris kelopak dan alis matanya.
Kecurigaan sendiri berawal ketika pihak keluarga korban almarhumah Sandariah, merasa curiga akan gerak-gerik MS saat melayat ke rumahnya.
Pihak keluarga korban, sempat melihat terduga pelaku MS memasukan tangan kedalam penutup wajah jenazah,
Setelah diperiksa oleh pihak keluarga kulit alis dan kelopak mata jenazah keluarganya telah tiada.
Pihak keluarga kemudian berkoordinasi dengan Kepala desa setempat untuk meminta bantuan mendatangi terduga pelaku MS dirumahnya.
Saat ditemui di rumahnya pelaku MS mengakui perbuatannya kepada pihak keluarga korban.
Kasat Reskrim Polres HST, AKP Antoni Silalahi mengatakan jika tersangka sendiri akan dijatuhi hukuman tindak pidana pencurian.
“Untuk sementara MS dikenakan pasal 362 KUHP Tentang Pencurian, Ancaman hukuman tujuh tahun penjara,” katanya.
Dari pengakuan tersangka, lanjut AKP Antoni bahwa tersangka beraksi seorang diri.
“Dia melakukan aksinya seorang diri, dan untuk wilayah operasinya masih dalam tahap pengembangan, kita akan kembangkan kasus ini,” bebernya.
Dari hasil temuan dilapangan diungkapkan AKP Antoni, ditemukan barang bukti 88 pasang kulit alis dan kelopak mata yang diduga milik kurang lebih 40 korban yang terbungkus rapi di rumahnya.
“Dari keterangan terduga pelaku, dirinya mengaku menguliti dengan silet, dengan tujuan dikoleksi untuk memperoleh ilmu kebal,” jelasnya.
Disisi lain, Misrah yang merupakan anak dari Almarhumah Sandariah berharap agar MS dijatuhi hukuman sebagaimana mestinya.
“Saya berharap agar pelaku dihukum seadil-adilnya, sehingga dia (pelaku) tidak akan mengulangi perbuatannya lagi terlebih dia bertobat, itu kira-kira harapan kita semua para korban,” tutur Misrah.