Banjarbaru – Insiden kecelakaan lalu lintas (laka lantas), yang mengakibatkan korban meninggal dunia, terjadi di kawasan Lapangan dr Murdjani Kota Banjarbaru, Jumat (20/12/2024) sore sekitar pukul 17.07 Wita.
Detik-detik Laka lantas itu terekam di CCTV, yang terpasang di halaman kantor Disporabudpar kota Banjarbaru, tepatnya di Jalan Husni Thamrin.
Diketahui korban meninggal dunia (MD) bernama Eka (41), warga Jalan Karang Anyar 2, Loktabat Utara.
Kabag Humas Polres Banjarbaru, Ipda Kardi Gunardi menjelaskan kronologis kejadian, bermula saat sepeda motor dengan nomor polisi (Nopol) DA 6129 GAG, yang dikendarai Rama yang sedang berboncengan melintas di Jalan Pangeran Antasari 1.
“Tak berapa lama, sepeda motor yang dikendarai korban (Eka) dengan nopol DA 6296 PBZ, diketahui juga sedang berboncengan dengan Keisha. Kendaraan datang dari arah jalan Husni Thamrin (kantor Mall Pelayanan Publik, red),” Ucapnya, Sabtu (21/12/24).
Lanjutnya, korban menuju ke arah Jalan Pangeran Suriansyah, yang merupakan arah yang tidak diperbolehkan untuk melawan arus.
“Akibatnya Keduanya bertabrakan di Simpang Jalan Husni Tambrin dan jalan Pangeran Antasari, dan kedua pengendara tersebut terjatuh di badan jalan dan mengalami luka,” Imbuhnya.
Ipda Kardi menerangkan usai laka lantas terjadi,
korban yang bernama Eka mengalami luka, namun kemudian meninggal dunia saat menjalani penanganan di RSU Nirwana Banjarbaru.
“Sedangkan penumpang sepeda motor Eka yakni Keisha, mengalami luka lecet ringan pada bagian badan. Sementara itu Rama dan penumpang di belakang diketahui mengalami luka lecet ringan pada bagian badan,” Jelasnya.
Usai tragedi laka lantas itu, pihak kepolisian melakukan pemeriksaan, dan dari hasil pemeriksaan tersebut didapati fakta bahwa kendaraan motor yang dikendarai Eka dan Keisha dalam keadaan layak jalan. Sistem pengereman berfungsi baik, sistem Isyarat Suara berfungsi baik serta berjalan lurus.
Sementara itu Rama pengendara sepeda motor Yamaha X-Ride, juga didapati dalam keadaan layak jalan, sistem pengereman berfungsi baik, sistem Isyarat Suara berfungsi baik serta berjalan lurus.
“Namun untuk kerugian material diperkirakan mencapai Rp200.000,” Pungkasnya.
