Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor memperpanjang status Tanggap Darurat Penanganan CoronaVirus Disease (Covid-19), hal itu disampaikannya melalui teleconference yang digelar bersama Walikota/Bupati se-Kalimantan Selatan serta Forkopimda Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan.
Dalam teleconference yang membahas mengenai Status Tanggap Darurat Penanganan Coronavirus Disease (Covid-19), turut diikuti Walikota Banjarbaru, H. Nadjmi Adhani, di Lantai II Ruang Fobarcelona, Kantor Dinas Kominfo Kota Banjarbaru, Kamis (2/4/2020).
Keputusan yang diambil Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor, bahwa akan memperpanjang masa Status Tanggap Darurat Penanganan Coronavirus Disease atau Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan telah dinyatakan dalam bentuk surat keputusan.
Keputusan baru tersebut “dituangkan” dalam surat keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/021/KUM/2020 tentang Perpanjangan Status Tanggap Darurat Penanganan Coronavirus Disease atau Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan.
Sedangkan, surat keputusan Gubernur Kalsel Nomor 188.44/200/KUM/2020 tentang, Penetapan Status Tanggap Darurat Penanganan covid-19 beberapa waktu lalu telah resmi dicabut.
“Perpanjangan berlaku sejak 3 April 2020 sampai dengan tanggal 16 April 2020,” ungkap Sahbirin.
Diwaktu yang sama, Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina mengungkapkan, saat ini bukan orang dari luar daerah lagi lah yang perlu diwaspadai, karena, di Banjarmasin sendiri telah terjadi transmisi lokal.
“Status ini sangat perlu kita waspadai semua, karena di Banjarmasin sudah ada 4 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari 8 orang se Kalimantan Selatan,” tegas Ibnu Sina.
Selanjutnya Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani menerangkan, seluruh penerbangan ke wilayah Kalimantan Selatan, khususnya yang masuk ke Kota Banjarbaru sudah dibatasi. Dalam sehari tambahnya, jadwal penerbangan hanya ada 8 kali, dimulai dari pukul 06.00 wita sampai 18.00 wita saja.
“Pagi tadi kami sudah ke bandara Syamsudin Noor dan berdiskusi dengan ibu general manager angkasa pura, bahwa jadwal dibatasi hanya 8 kali dalam sehari,” terang Nadjmi Adhani.
Selain itu, menurut Nadjmi Adhani, kita harus memanfaatkan segala bentuk kreatifitas yang bisa mendukung kita dalam penanganan covid-19 ini, seperti Produksi APD, Masker serta Hand Sanitizer yang diproduksi sendiri, itu akan sangat membantu dan meringankan, terlebih lagi sekarang ketua gugus dialihkan ke kepala Daerah masing-masing.
“Kita juga terus memproduksi APD, Masker dan Hand Sanitizer melalui tangan tangan kreatif. Dan ketua gugus tugas per tanggal 30 Maret kemarin dialihkan ke masing-masing kepala daerah,” sambung Nadjmi Adhani.